Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja, menyambangi Aqua Viva dan melihat langsung lukisan mahakarya sang maestro. Lukisan Bunda Maria berbalut busana khas Jawa bersandar di tembok salah satu dinding.
Lukisan 'Bunda Maria Terangkat ke Surga atau Maria Assumpta' menggambarkan Bunda Maria dengan paras ayu khas perempuan Jawa. Mengenakan kain parang yang sudah rusak, kebaya beludru warna gelap, dilengkapi bros dan giwang. Serta kerudung dan selendang berwarna putih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karya ini sarat makna dan seperti tengah berbicara kepada kita bahwa terdapat kesatuan yang tidak terpisahkan antara kekuatan Illahi, alam, dan kita sebagai manusia di dalamnya," ucap Duta Besar Puja, dalam keterangan pers yang diterima detikHOT, Kamis (13/6/2019).
Ia menyebutkan lukisan 'Maria Assumpta' terasa 'sangat Indonesia'. Ada penggambaran hamparan sawah, hutan, aliran sungai, dan pohon kelapa. Bunda Maria pun seakan tengah terangkat ke surga, melayang di atas Gunung Merapi dan Gunung Merbabu.
Lalu dilingkupi awan dan sinar lembut dari kedua telapak tangan dan kakinya, seolah meninggalkan berkat untuk dunia. Karya tersebut diyakini dilukis pada 1935 silam saat Basoeki Abdullah masih berusia 20 tahun.
![]() |
Romo Jan Bentvelzen SJ yang menerima kunjungan Duta Besar RI ke Aqua Viva menjelaskan bahwa lukisan tersebut dibuat oleh Basoeki Abdullah ketika menempuh studi di Belanda. Saat menjalani studi, Basoeki Abdullah muda mendapatkan banyak dukungan dari pastor-pastor Jesuit di Nijmegen.
"Lukisan 'Maria Assumpta' inilah yang kemudian dilukis oleh Basoeki Abdullah sebagai tanda terima kasihnya untuk pastor-pastor Jesuit tersebut," ujarnya.
Romo Jan Bentvelzen SJ yang merupakan pastor kepala di Aqua Viva juga menjelaskan bahwa sepengetahuannya, paling tidak terdapat dua lagi versi lukisan Maria gaya Jawa karya Basoeki Abdullah yang terlihat sangat mirip dengan lukisan yang terdapat di Aqua Viva.
Salah satu lukisannya terdapat seekor ular raksasa yang melilit di salah satu gunung. Satu lukisannya lagi lebih kental dengan nuansa keimanan Katolik yang menyertakan unsur Tri Tunggal di dalamnya.
Salinan lukisan-lukisan tersebut pada tahun 1940-an juga telah dicetak oleh kalangan Jesuit di Belanda. Serta digunakan untuk berbagai media di kalangan umat Katolik, seperti kalender rohani dan lembaran media doa.
Sebelumnya lukisan 'Maria Assumpta' dipajang di bangunan lama milik pastor-pastor SJ yaitu Collegium Berchmanianum dan sempat ke Museum Nijmegen. Namun dikembalikan lagi kepada pastor-pastor Jesuit di Nijmegen.
(tia/nu2)