Pentas Daring Aku, Istri Munir Digelar Sepanjang 10 Oktober

Pentas Daring Aku, Istri Munir Digelar Sepanjang 10 Oktober

Tia Agnes - detikHot
Jumat, 09 Okt 2020 17:03 WIB
Titimangsa Foundation Persembahkan Teater Daring Aku, Istri Munir pada 10 Oktober 2020
Foto: Titimangsa Foundation/ Istimewa
Jakarta -

Titimangsa Foundation mempersembahan pertunjukan teater daring yang digelar sepanjang esok hari atau 10 Oktober 2020. Pentas monolog yang dibawakan oleh Happy Salma itu mengisahkan tentang sosok istri dari aktivis Munir.

Pertunjukan berjudul Aku, Istri Munir, naskahnya ditulis oleh Seno Gumira Ajidara. Kabar itu dibagikan akun Instagram Titimangsa Foundation sejak 7 hari belakangan.

"Naskah "Aku, Istri Munir" yang ditulis oleh @senogumiraajidarma pernah dipentaskan 5 tahun lalu dalam acara Peringatan 11 tahun Munir. Tahun 2020 ini, belum juga ada titik terang yang berarti," tulis Titimangsa Foundation di akun Instagram, seperti dilihat detikcom, Jumat (9/10/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari naskah tersebut, Titimangsa Foundation menggandeng beberapa kawan untuk membuat karya kolaborasi. Proses latihan dan pementasan pun dijalani tetap membuat protokol kesehatan, menjaga jarak, dan selalu menggunakan masker.

Menurut Titimangsa Foundation, pementasan dilakukan tanpa adanya penonton dan tidak ada pemotongan adegan di bagian tengah.

ADVERTISEMENT

"Seperti yang dikatakan oleh Putu Wijaya, "Bertolak dari yang ada". Dengan segala keterbatasan, pentas ini dapat terlaksana dengan baik," tulis Titimangsa Foundation.

[Gambas:Instagram]



Pertunjukan Aku, Istri Munir mengisahkan tentang peristiwa kelam yang terjadi pada 7 September 2004 saat Munir Said Thalib seorang pejuang HAM di Indonesia.

Istri Munir, Suciwati, sampai 16 tahun berikutnya tetap tidak tinggal diam dengan kepergian janggal tersebut. Suciwati terus merawat ingatan dan perjuangan suaminya yang tiada.

Dengan caranya sendiri, Suciwati hadir demi keadilan yang dia cari sebagai bukti cintanya yang luas terhadap Munir, anak-anaknya dan perjuangan Hak Asasi Manusia.

Pentas juga bekerja sama dengan Marsha Timothy yang membawakan prolog. Serta kolaborasi dengan Heliana Sinaga, Iskandar Loedin, Yosep Anggi Noen, Deden Jalaludin Bulqini, Andreas Arianto, Nikki Asvikarani, Pradetya Novitri, dan Johan Didik H.

Esok, pertunjukan bisa dinikmati secara daring atau online. Penonton bisa membeli tiket senilai Rp 35 ribu sebelum hari H dan Rp 50 ribu saat hari H. Nantinya, akan diberikan link dan kode untuk mengakses pertunjukan dari pukul 00.00 sampai 23.59 WIB selama satu hari.




(tia/doc)

Hide Ads