Pandemi Menginspirasi Seniman Indonesia Buat Karya di ARTJOG Resilience

Pandemi Menginspirasi Seniman Indonesia Buat Karya di ARTJOG Resilience

Tia Agnes - detikHot
Minggu, 09 Agu 2020 11:45 WIB
ARTJOG Resilience tetap digelar saat pandemi COVID-19
Foto: ARTJOG/ Istimewa
Jakarta -

ARTJOG menjadi agenda tahunan yang dinantikan pencinta seni Indonesia dan internasional. Jika biasanya ARTJOG digelar di pertengahan tahun dan dihadiri oleh ribuan orang masyarakat, kini ARTJOG dibuka secara virtual dan hanya diikuti seniman Tanah Air.

Lebih dari 150 karya seni dari 140 seniman Indonesia selama 64 hari dipajang di Jogja National Museum, Yogyakarta. Berbagai program pun berlangsung daring sebagai respons pandemi COVID-19.

Awal Corona merebak di berbagai negara, banyak seniman yang terkena imbas karena berkurangnya pendapatan hingga dibatalkannya acara seni. Tapi pandemi menginspirasi para seniman untuk berkarya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seniman Entang Wiharso yang kini tinggal di AS mengatakan saat virus mewabah di negara tempat tinggalnya, awalnya ia ketakutan.

"Awalnya ketakutan karena tidak tahu seperti apa virusnya, saya mencoba untuk bercocok tanam kalau ada isu pangan nantinya. Ternyata banyak mendatangkan inspirasi dan menimbulkan karya seni luar biasa soal garden atau berkebun," tutur Entang Wiharso dalam video yang ditayangkan saat pembukaan virtual ARTJOG Resilience, Sabtu malam (8/8/2020).

ADVERTISEMENT

Tisna Sanjaya, seniman kenamaan Bandung, membuat empat buah karya seni etsa yang dicetak. "Edisi yang original akan saya bagikan kepada teman=-teman sesama seniman, teman komunitas yang tujuannya untuk saling menguatkan," tuturnya.

Kurator ARTJOG Resilience, Agung Hujatnikajennong, mengatakan ARTJOG Resilience adalah respons terhadap situasi darurat yang masih dihadapi sampai sekarang.

"Di tengah keterpurukan ekonomi, resilience tidak hanya menjadi konsep relevan untuk saat ini tapi juga kemampuan untuk pulih dari keterpurukan yang dimiliki semua orang," katanya saat pembukaan.

Seniman pun, lanjut Agung, selalu mencari kebaruan dan terbiasa berpikir dalam situasi terjepit apa pun. "Pola seperti itulah dari seniman yang kami percaya bisa mencapai resiliensi," lanjut Agung Hujatnikajennong.

Selama ini, ARTJOG dianggap sebagai eksibisi yang mampu menggambarkan ekosistem seni rupa Indonesia yang unik.

"ARTJOG lahir, tumbuh, dan berkembang secara organik. ARTJOG lahir dari inisiatif dan upaya para seniman. Pameran tahun ini utamanya ingin menunjukkan pula solidaritas dan kebersamaan antar para seniman di masa krisis," tambah anggota tim kurator lainnya, Bambang Toko.

ARTJOG Resilience digelar di Jogja National Museum (JNM), Yogyakarta, pada 8 Agustus hingga 10 Oktober 2020.




(tia/dal)

Hide Ads