Seniman Patricia Untario terpilih menampilkan karya spesial di Arisan Karya ronde ketiga persembahan Museum MACAN. Karya berjudul Interaksi #3 (2020) akan terungkap di sesi Live Instagram pada 3 Agustus sekaligus orang yang beruntung mendapatkan karya seni tersebut.
Lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) Bandung itu menuturkan karyanya terinspirasi oleh interaksi antar manusia karena tidak bisa hidup sendiri.
"Tapi sekarang ini kan karena pandemi COVID-19, di balik kita disuruh stay at home," tutur Patricia Untario ketika diwawancarai detikcom, Rabu (29/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Patricia menceritakan karyanya bermula dari kaleidoskop dari kaca yang direkam menggunakan video dari handphone. Karyanya juga menampilkan cermin segitiga prisma dan nantinya pantulan dari layar telepon seluler kan mantul ke cermin.
Baca juga: Museum MACAN Hadirkan Arisan Karya Ronde-3 |
"Hampir sama dengan perkembangan karya saya yang sebelumnya berukuran besar. Layarnya besar, dan aku mau-nya orang masuk itu berinteraksi. Bersosialisasi dengan orang yang nggak dikenal, jadi bakal minta tolong," terang Patricia Untario.
Perempuan yang melanjutkan studi kaca di Vetroricerca Glass & Modern, Bolzano, Italia, itu melanjutkan di karya terbaru, ia ingin orang nyaman dengan diri sendiri yang berada di rumah.
"Karena kan lagi COVID-19, aku bikin senyaman mungkin di rumah. Nanti orang bisa videoin dari kaleidoskop itu," tuturnya.
![]() |
Karya seni 'Interaksi' yang dibuat seukuran 25 x 25 x 25 cm mengajak untuk lebih banyak bersosialisasi via ponsel. Ia memanfaatkan layar ponsel sebagai karya dengan dipantulkan oleh cermin sehingga menghasilkan pantulan warna yang menarik.
Dalam berkarya sejak tahun 2008, Patricia Untario kerap menggunakan kaca sebagai material. Sifat transparan dari kaca membuatnya menjadi termotivasi karena kaca menunjukkan arti sejati dari keterbukaan dan kejujuran.
"Kalau di rumah misalnya ada tembok semuanya tuh, kalau pakai kaca, sinar matahari masuk ke dalam rumah. Berasa warm, saya suka yang transparan dan dilewati cahaya.
"Semua material kaca yang saya gunakan menyesuaikan dengan ruang pamer dan konsep berkarya saat saya membuatnya," tukas Patricia Untario.
Pada 2017, Patricia Untario menggelar pameran tunggal di Orbital Dago, Bandung yang berjudul Perjalanan Senyap. Di pameran kolektif, ia pernah terlibat dalam Triennal Patung Indonesia, Salihara (2014) dan Sovereign Asian Art Prize, Hong Kong (2015).
Di edisi ketiga Arisan Karya Museum MACAN, ada 150-an karya seni yang terpilih. Panggilan terbuka para seniman berlangsung pada 16-19 Juli 2020. Sebelumnya dua ronde Arisan Karya sukses digelar dan diminati pencinta seni.
(tia/dar)