Pentas Opera Ular Putih Siap Sapa Virtual Penonton Teater

Pentas Opera Ular Putih Siap Sapa Virtual Penonton Teater

Tia Agnes - detikHot
Kamis, 16 Jul 2020 15:48 WIB
Pertunjukan Teater Koma Opera Ular Putih
Pertunjukan Teater Koma Opera Ular Putih segera menyapa pencinta teater Foto: IndonesiaKaya/ Istimewa
Jakarta -

Teater Koma kembali menghadirkan salah satu produksi teranyarnya yang berjudul Opera Ular Putih yang diputar streaming akhir pekan ini. Pementasan dalam program #NontonTeaterDiRumahAja merupakan kerja sama persembahan Bakti Budaya Djarum Foundation.

Opera Ular Putih bakal menyapa penggemar teater pada 18-19 Juli 2020 pukul 14.00 WIB di situs www.indonesiakaya.com dan channel YouTube IndonesiaKaya.

Sutradara Teater Koma, Nano Riantiarno, mengatakan lakon yang diangkat dari kisah klasik Tiongkok Oh Peh Coa sebelumnya sudah dipentaskan pada 1994.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi pertanyaan yang diajukan tetap relevan: Masih sanggupkah kita membedakan siapa manusia dan siapa siluman? Apakah yang dikutuk sebagai kejahatan memang benar kejahatan?" ujar Nano Riantiarno, dalam siaran pers yang diterima detikcom.

Pertanyaan itulah yang menjadi salah satu alasan agar Teater Koma kembali memutar rekaman pertunjukan Opera Ular Putih. Opera Ular Putih menceritakan tentang siluman ular putih yang ingin menjadi manusia setelah bertapa selama 1.000 tahun.

ADVERTISEMENT
Pertunjukan Teater Koma Opera Ular PutihPertunjukan Teater Koma Opera Ular Putih Foto: IndonesiaKaya/ Istimewa

Karena usaha dan kebaikan yang ada di dalam siluman ular putih, para dewa pun mengabulkan permintaannya. Siluman ular putih menjadi perempuan cantik bernama Pehtinio.

Bersama dengan temannya siluman ular hijau yang juga menjadi manusia dan bernama Siocing, mereka menjadi kehidupan normal sebagai manusia.

Suatu hari, Pehtinio bertemu dengan pria yang merupakan reinkarnasi yang sebelumnya pernah menolongnnya. Pria itu bernama Kohanbun.

Keduanya saling jatuh cinta tapi terusik oleh seorang peramal yang memberitahu kalau istrinya dahulu adalah siluman ular jahat.

"Peramal Gowi dan gurunya, Pendeta Bahai tetap menganggap Tinio sebagai siluman jahat, tidak peduli berapa banyaknya kebaikan yang telah dilakukan Tinio selama ini. Apakah yang dikutuk sebagai kejahatan memang benar kejahatan?" kata Nano Riantiarno.

Persembahan Teater Koma lewat #NontonTeaterDiRumahAja sebelumnya di antaranya adalah Sin Jie Kwie pada 4-5 Juli, Republik Petruk 11-12 Juli, Opera Ular Putih 19-20 Juli, dan Opera Ikan Asin pada 26-27 Juli.




(tia/dar)

Hide Ads