Setelah mural Black Lives Matter selesai dicat warna kuning oleh masyarakat California, ada kabar tak menyenangkan lainnya. Mural yang berada di seberang Gedung Putih tempat kantor pemerintahan Donald Trump kini dirusak oleh dua orang tak dikenal.
Dua orang berkulit putih mengenakan kaos berwarna merah dan terlihat patriotik. Mereka mengecat tulisan mural dengan cat warna hitam.
Video perusakan mural tersebar di jagat maya. Pria yang merusak mural itu mengenakan kemeja bertuliskan 'empat tahun lagi' dan nama Trump.
"Kami muak dengan narasi ini, itulah yang salah. Narasi kebrutalan polisi, narasi penindasan, narasi rasialisme, itu bohong. Ini All Lives Matter bukan Black Lives Matter," teriak pria tersebut dalam video yang tersebar di media sosial.
Perempuan yang juga diduga pendukung Donald Trump fokus mengecat tulisan warna kuning dengan cat hitam. Di sekitar dua orang kulit putih itu, ada masyarakat yang juga beradu argumen.
"Anda rasis, ini (merusak) mural adalah hal salah yang kamu lakukan," ujar seorang pejalan kaki yang ingin menghentikan aksi dua orang tersebut.
Saat ini pihak kepolisian sedang mencari dua orang berkulit putih yang merusak mural. Kepala kepolisian setempat, mengatakan tampaknya pasangan itu sengaja datang ke Black Lives Plaza dan merusaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kasusnya sedang diselidiki. Polisi meminta bantuan publik untuk mengidentifikasi pria dan perempuan yang terlihat di dalam video.
"Komunitas California menghabiskan banyak waktu untuk membuat mural solidaritas. Tapi mural dirusak dengan penuh rasa kebencian dan tidak masuk akal," ujar kepala kepolisian tersebut.
Bagian dari Unjuk Rasa George Floyd
Mural raksasa Black Lives Matter sengaja dilukiskan di seberang Gedung Putih sebagai fokus dari unjuk rasa setelah kematian George Floyd.
Walikota Washington DC, Muriel Bowser, pun memberikan izin pada sekelompok seniman untuk mengecat jalanan terpenting di AS sebagai pengingat untuk Donald Trump.
Muriel Bowser menceritakan sebelum kerusuhan terjadi, walikota berdebat dengan Presiden Donald Trump soal antisipasi dan cara penanganan unjuk rasa. Pemerintah kota pun menyiapkan keamanan sebelum demonstrasi akhir pekan lalu yang membawa puluhan ribu orang ke kota saat pandemi COVID-19.
"Kami tahu apa yang sedang terjadi di negara kami. Ada banyak kemarahan. Ada banyak ketidakpercayaan terhadap polisi dan pemerintah," kata Bowser saat konferensi pers, awal Juni 2020.
"Ada orang yang berhasrat didengar dan dilihat agar kemanusiaan mereka diakui. Kami punya kesempatan untuk mengirim pesan dengan keras dan jelas di jalan yang sangat penting di negara ini," sambungnya.
Mural raksasa Black Lives Matter dan nama jalan Black Lives Matter Plaza yang diresmikan sang walikota pun menjadi pengingat bagi Gedung Putih. "Karya seni ini adalah solidaritas kepada warga AS yang marah atas pembunuhan George Floyd," tukasnya.
(tia/dar)