Di Tembok Berlin, ada potret besar wajah George Floyd dengan tulisan huruf kuning 'I Can't Breathe'. Sama halnya dengan seniman Suriah, Aziz Asmar, yang menyatakan solidaritasnya melalui mural ciptaannya.
"Setelah menyaksikan peningkatan kasus rasialisme terhadap orang kulit hitam di AS, tugas kami untuk menyampaikan tujuan kemanusiaan di seluruh dunia," ujarnya dilansir dari berbagai sumber.
Asmar menggambar sosok George Floyd dari sisa bangunan yang runtuh. Di Afghanistan, rumah bekas dan bangunan yang diledakkan menjadi kanvas bagi Mehr Aqa Sultani atau kelompok ativis seni ArtLords.
"George Floyd adalah sosok global dan dia terbunuh karena kulitnya berwarna hitam," ungkapnya.
"Kami ingin mengatakan 'tidak' terhadap diskriminasi karena diskriminasi tidak bermanfaat bagi kami," lanjutnya.
Tak hanya mural saja, ada banyak karya seni para seniman yang mendukung keadilan bagi George Floyd dan korban-korban kebrutalan dari kepolisian AS.
(tia/doc)