Kematian George Floyd telah memicu kemarahan massa sehingga terjadi penjarahan di mana-mana. Lukisan-lukisan di galeri seni Artplex Los Angeles pun terkena imbasnya.
Massa membobol ruangan galeri akhir pekan lalu. Lewat Instagram Story @artplexgallery, pihaknya mengunggah pria-pria yang mengambil lukisan tersebut dan meminta siapa pun me-repost ke berbagai media sosial.
Artplex Gallery menyatakan mendukung gerakan 'Black Live Matters' tapi tak mau adanya kekerasan bahkan penjarahan dari kasus tersebut.
"Kepada orang-orang yang telah mengancam kami beberapa waktu lalu, ada satu hal yang saya coba kasih tahu kepada kalian. Black Live Matter. Atau gerakan lainnya seharusnya damai. Kami bisnis kecil yang juga terdampak karena COVID-19," tulis @artplexgallery di Instagram Story, seperti dilihat detikcom.
"Ancamanmu dan komentar kebencian tidak bisa kami apresiasi. Kami juga tidak mendukung aksi yang membahayakan dan kami sangat sedih hal itu terjadi," tukasnya.
George Floyd meninggal pada 27 Mei setelah seorang polisi berlutut di leher pria Afrika-Amerika berusia 46 tahun itu selama hampir sembilan menit. Floyd menjadi tidak responsif setelah hampir tiga menit.
Sebuah video kejadian, yang datang setelah Floyd ditahan dengan tuduhan kecil karena mengeluarkan uang kertas $ 20 palsu, memicu kegemparan nasional atas kebrutalan dan protes polisi, serta kerusuhan di lebih dari 140 kota.
(tia/imk)