Pameran Earth Manual Project di Jogja Gallery hadirkan miniatur kota sebelum dihancurkan gempa dan tsunami. Karya berjudul "Lost Homes" ini digarap oleh ahli arsitektur Osamu Tsukihashi dari Jepang.
Lost Homes adalah sebuah miniatur atau model arsitektural sebuah kota sebelum terdampak gempa dan tsunami tahun 2011 di Jepang Timur. Para warga terdampak menambahkan detail warna atap dan nama penghuninya secara langsung.
Model miniatur ini bertujuan untuk membantu warga dalam proses penyembuhan trauma (trauma-healing) dan sebagai bahan arsip. Selain itu, juga mengarah pada referensi untuk membangun komunitas tahan bencana.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesi tersebut memberikan detail pada setiap bangunan dalam miniatur skala 1:500 itu. "Mereka (warga) memiliki ingatan yang digunakan sebagai panduan. Model miniatur membawa kembali ingatan yang terkait dengan area tersebut," ucap Tsukihashi pada pembukaan pameran, Sabtu (11/1/2020) siang.
Tsukihashi dan timnya kemudian berkolaborasi dengan mahasiswa Studio Desain Arsitektur Tematik 2 UGM untuk menggarap miniatur Desa Bakalan Yogyakarta yang terdampak erupsi Merapi tahun 2010.
![]() |
Mereka mengumpulkan sejumlah foto yang diambil dari ponsel warga, sebelum dan sesudah erupsi sebagai salah satu panduan tambahan. Miniatur desa itu masih dalam tahap penyelesaian.
Selain itu, pameran Earth Manual Project bertajuk Disaster and Design: for Saving Lives ini juga menghadirkan karya dari negara yang kerap mengalami bencana, yaitu Indonesia dan Thailand. Pengunjung dapat menyaksikan pameran ini secara gratis.
Karya-karya yang dipamerkan dibuat oleh para ahli kebencanaan, arsitektur, desainer dan seniman melalui riset dan wawancara mendalam dengan para warga terdampak bencana. Mereka menyampaikan ide terkait pendidikan sebelum bencana dan respons ketika bencana terjadi.
Pameran yang berlangsung 11 hingga 31 Januari 2020 ini merupakan kolaborasi The Japan Foundation Asia Center, Departemen dan Perencanaan Arsitektur UGM dan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) DIY, bekerja sama dengan Design and Creative Center Kobe (KIITO) dan Plus Arts.
(doc/doc)