Agus Burhan juga menyebutkan, Widayat identik dengan ekspresi yang greng.
"Greng itu maksudnya adalah suatu rasa yang bisa kita lihat, kita rasakan dari karya itu sedemikian besar ekspresinya. Dalam hal inilah tentu ekspresi itu dibangun dari berbagai macam karakter, dari berbagai macam komposisi maupun berbagai macam harmoni maupun ekspresi yang akhirnya kita kenal gaya pribadi Widayat," ujar dia.
Pemilik OHD Museum, Oei Hong Djien pun mengatakan, "Ada 200-an lukisan Pak Widayat dikoleksi, ini yang dipamerkan 100. Kita sebagai orang Indonesia harus bangga kalau punya seniman begini hebat."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Salah satu putra Widayat, Fajar Purnomosidi mengatakan, pameran ini luar biasa sekali. Lukisan Widayat diakui variasinya banyak sekali dan punya banyak tema.
"Ya luar biasa, pameran bapak 100 tahun. Lukisan Pak Widayat itu kan variasinya banyak banget, tema-temanya juga banyak, media juga banyak. Jadi, yang membedakan mungkin dengan seniman-seniman lain, mereka mungkin dengan tema berulang, tapi kalau Pak Widayat kan nggak. Ada flora fauna, ada kehidupan sehari-hari, ada cerita pewayangan, dan sebagainya," ujarnya.
"Jadi sesuatu yang luar biasa, meskipun sebenarnya harusnya peringatan ini di tanggal 9 Maret. Ulang tahun bapak itu 9 Maret, cuma pada bulan itu, suasana kampanye, suasana pemilihan umum dan sebagainya sehingga diundur sampai sekarang ini," tutup dia.