Eko Nugroho menuturkan wayang bocor ada berbagai unsur kesenian yang dimasukkan. Ia mengibaratkan sebagai 'gado-gado'.
"Kalau dilihat tadi, tidak hanya wayang tapi ada ketoprak, dagelan, dangdutan campur sari, dan ada kesenian tradisinya juga," tutur Eko diwawancarai detikcom usai pertunjukan di Dia.Lo.Gue Artspace, Jalan Kemang Selatan, Jakarta Selatan, Kamis (24/10/2019).
Wayang bocor, lanjut Eko, adalah platform kesenian yang mengajak setiap seniman untuk berkolaborasi. Di setiap pementasan, tim Eko Nugroho punya satu patokan atau naskah cerita tapi mereka kerap bereksperimen.
"Ini yang menarik dan selalu membuat antusias karena selalu eksperimen kayak gini. Kita nggak akan tahu next-nya akan seperti apa ceritanya," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pentas wayang bocor 'Permata di Ujung Tanduk' yang digelar dalam rangka 'Royo-royo' masih ada sampai Minggu (28/10/2019). 'Royo-royo' digelar oleh Kelola dan Dia.Lo.Gue Artspace.