Oscar Motuloh Terima Anugerah Empu Ageng dari ISI Yogyakarta

Oscar Motuloh Terima Anugerah Empu Ageng dari ISI Yogyakarta

Usman Hadi - detikHot
Rabu, 18 Sep 2019 15:10 WIB
2.

Perjalanan Oscar Motuloh hingga Dirikan GJFA

Oscar Motuloh Terima Anugerah Empu Ageng dari ISI Yogyakarta
Foto: Usman Hadi/ detikcom

Setahun menjadi wartawan tulis di LKBN Antara, Oscar dimutasi ke redaksi foto pada 1989. Ia pun melayangkan protes keras, karena pada masa itu redaksi foto dianggap sebagai tempat 'buangan'. Namun akhirnya ia tetap menerima kebijakan itu.

"Kamu dipindahkan untuk sebuah misi. Misi untuk membangun redaksi foto agar menjadi abdi pelanggan yang keren," ucap Oscar mengulang perkataan Wakil Pimpinan Pelaksana Redaksi Antara ketika itu, Parni Hadi.

Usai bergabung ke redaksi foto, Oscar lalu belajar memotret kepada para senior dan dengan otodidak. Kemudian ia mulai menata keredaksian foto di Antara, hingga akhirnya ia menjabat Direktur Biro Foto Antara pada 1990.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kiprahnya tak berhenti di situ, Oscar juga terlibat dalam pendirian Galeri Foto Jurnalistik Antara dan kini ia menjabat pimpinan dan kurator kepala di galeri tersebut. Galeri ini adalah galeri foto jurnalistik pertama dan satu-satunya di Asia Tenggara.

Rektor ISI Yogyakarta, Agus Burhan, menjelaskan Oscar Motuloh adalah orang kelima yang menerima anugerah Empu Ageng dari ISI Yogyakarta setelah Cokrowasito (2004), Edhi Sunarso (2010), Ki Timbul Hadi Prayitno (2011), dan Abbas Alibasyah (2012).

"Anugerah Empu Ageng adalah pemberian gelar akademik dalam bidang seni tertinggi di ISI Yogyakarta. Sama seperti penganugerahan gelar doktor honoris causa (HC), kalau gelar doktor HC lebih di bidang akademik," pungkas Agus.

(ush/tia)
Hide Ads