Pameran yang menghadirkan 24 karya seniman kontemporer Indonesia tengah digelar di Galeri Nasional Australia. Bagi Dubes RI untuk Australia, pameran ini punya arti besar untuk Indonesia.
"Kita bangga Indonesia yang dipilih. Ini artinya seniman Indonesia mendapatkan pengakuan. Kita mendapatkan pengakuan berarti kualitas para seniman ini memang sangat baik," ujar Duta Besar Republik Indonesia untuk Australia Yohanes Kristiarto S. Legowo dalam perbincangannya dengan wartawan Indonesia, termasuk detikHOT, saat ditemui usai pembukaan pameran Contemporary Worlds: Indonesia di National Gallery of Australia di Canberra, Sabtu (22/6/2019).
Pada ajang Contemporary Worlds: Indonesia ada 24 seniman kontemporer Indonesia yang menampilkan karya. Mereka di antaranya adalah Tisna Sanjaya, FX Harsono, Eko Nugroho, Melati Suryodarmo, Agus Suwage, Entang Wiharso, Faisal Habibi, Jompet Kuswidananto, Zico Albaiquni dan Uji 'Hahan' Handoko Eko Saputro.
Dubes Kristiarto mengatakan National Gallery of Australia (NGA) atau Galeri Nasional Australia merupakan galeri seni yang bergengsi. Pada galeri ini sudah banyak pameran karya seniman ternama dunia digelar. Bahkan beberapa karya seniman dunia pun disimpan di sini di antaranya karya Monet dan Salvador Dali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa yang ditampilkan para seniman Indonesia mampu menyampaikan pesan apa yang memang ada di Indonesia. Indonesia bukan hanya Bali. Bahwa bangsa Indonesia juga punya kepedulian, salah satunya terhadap lingkungan, peduli dengan permasalahan yang juga dihadapi dunia," ujarnya lagi.
Dubes Kristiarto menambahkan kerjasama pemerintah Indonesia dengan Galeri Nasional Indonesia sudah terjalin sejak 2014. Kedua belah pihak menandatangani kerjasama di bidang kemajuan budaya Indonesia. Sebelumnya pada 2018 di tempat yang sama juga pernah ditampilkan pertunjukkan wayang kulit.