Ada 4 seniman yang membuat mural di tembok berskala besar tersebut. Mereka adalah Katre dan L'Atlas dari Prancis. Serta Stereoflow aka Adi Darma dan Darbotz asal Indonesia.
Selama proses pengerjaan yang berlangsung sejak awal pekan ini, kurator Off the Wall Jakarta Claire Thibaud-Piton menuturkan setelah diresmikan muralnya bakal tetap ada di kawasan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Ya, tentu saja muralnya selamanya di sana. Ini hadiah dari Off the Wall Jakarta kepada warga," tuturnya ketika berbincang dengan detikHOT di Yello Hotel Harmoni, Jakarta Pusat, Kamis (2/5/2019).
Ia menjelaskan kalau museum seni privat masyarakat harus mendatangi area tersebut agar bisa melihat karya seni. Namun seni urban berbeda.
Semua orang bisa melihat tanpa harus membayar sejumlah tiket untuk melihat karya para seniman. "Saya ingin membuka pikiran dan optik individual. Ketika saya mengajak seniman untuk membuat mural di Yello Hotel Manggarai di dinding yang tinggi, sekarang semua orang mengambil foto di dinding tersebut," lanjutnya.
![]() |
"Kamu tidak akan hanya mengambil foto untuk mural-mural tersebut tapi juga membawa kota sebagai salah satu daya tarik yang menarik," tambah Claire.
Di lokasi itu, lanjut Claire, banyak masyarakat yang melihat langsung. Ada pula pemotor yang datang ke Duta Merlin memarkirkan kendaraannya dan hilir mudik melihat proses pengerjaan mural yang berlangsung sejak dua hari lalu.
"Saya memikirkan Off the Wall Jakarta tahun ini sejak dua tahun lalu untuk mewujudkannya sampai ini terjadi. Dua tahun untuk membuat proyek ini berhasil," tukasnya.
(tia/doc)