Sama seperti karya seni instalasi Tisna yang dipajang dalam pameran 'Dunia dalam Berita' di Museum MACAN Jakarta. Terdapat kata 'innalillahi wa inna illahi rojiun' dan lambang Pancasila.
"Saya niat dari dalam, selalu kritik didasari oleh nilai-nilai spiritual. Karena saya percaya pada agama yang saya pelajari sejak kecil, kata itu bukan berarti hal yang buruk tentang orang meninggal," ujarnya ketika berbincang dengan detikHOT di Museum MACAN, kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (29/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada dasarnya, lanjut Tisna, karya-karyanya penuh dengan rasa keberagaman. "Termasuk adanya lambang Pancasila yang jadi dasar negara dan agama itu sendiri," lanjutnya lagi.
Karya tersebut diungkap Tisna dibuatnya di periode menjelang dan setelah Reformasi. Bahkan sarat dengan kondisi sosial politik yang masih kontekstual dengan masa kini.
"Konteks sekarang terutama politik identitas selalu muncul tapi kita sebagai bangsa Indonesia itu beragam, lepaskan itu semua. Kita harus bersatu dan lahirkan gotong royong," lanjutnya.
Dia pun menambahkan, "Ruang-ruang seni seperti ekspresi dalam berkesenian harus diperbanyak ke depannya. Karena itu yang dimaksud dengan rasa kebangsaan."
Karya instalasi Tisna Sanjaya bersama 9 perupa kontemporer lainnya dalam pameran seni 'Dunia dalam Berita' bisa dilihat publik mulai 1 Mei mendatang. Eksibisi berlangsung hingga 21 Juli 2019.
Baca juga: 3 Seniman Bicara soal 'Dunia dalam Berita' |