Jejak Perjalanan Maestro Seni Bagong Kussudiardja dalam Bingkai Dokumen

Jejak Perjalanan Maestro Seni Bagong Kussudiardja dalam Bingkai Dokumen

Edzan Raharjo - detikHot
Minggu, 30 Sep 2018 18:40 WIB
Jejak Perjalanan Maestro Seni Bagong Kussudiardja dalam Bingkai Dokumen Foto: Edzan Rahardjo/ detikHOT
Yogyakarta - Bagong Kussudiardja adalah maestro seni Indonesia yang hidup di zaman orde lama, orde baru hingga era reformasi. Ia tak hanya dikenal sebagai koreografer tapi juga pelukis, penulis dan aktor.

Bagong Kussudiardja lahir pada 9 Oktober dan meninggal 25 Juni 2004. Dokumen-dokumen Bagong dari masa ke masa yang masih tersimpan seolah mengajak kita untuk menelusuri jejak Bagong sebagai maestro seni.

Dokumen Bagong Kussudiardja ini dipamerkan di Padepokan Bagong Kussudiarjda di Tamantirto, Kasihan, Bantul. Pameran arsip "Ruang Waktu Bagong Kussudiardja" menyuguhkan dokumen Bagong dalam berbagai bentuk seperti foto-foto perjalan atau peristiwa, foto-foto pertemuanya dengan sejumlah tokoh dunia, berita media, catatan seminar, surat-surat kerjasama, pola lantai karya koreografernya, dan lain-lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Pak Bagong hidup di berbagai perubahan politik, beliau hidup pada era Soekarno atau orde lama, era orde baru lalu era perubahan politik. Beliau ada di berbagai kurun zaman itu. Semua ini terdokumentasikan melalui kliping-kliping yang beliau kumpulkan yang merekam perjalanan kesenian itu. Kalau di Google nggak ketemu data-data seperti ini," kata seniman Butet Kertarajasa yang juga putra Bagong Kussudiardja, di Padepokan Bagong Kussudiardja, Sabtu (29/9/2018).

Pameran arsip ini diharapkan dapat membayangkan satu lini masa Bagong yang barangkali hari ini tidak banyak orang yang tahu. Dokumen-dokumen Bagong ini perlu dihadirkan lagi agar bisa menjadi sumber informasi dan bisa menjadi obyek riset.



Melalui pameran ini bagaimana bisa mengangkat seluruh linimasa Bagong Kussudiardja sebagai seorang seniman dan budayawan, bagaimana kiprahnya dalam kurun waktu yang bermacam-macam. Diera kemerdekaan, kemudian berperan dalam tim kesenian bentukan Presiden Soekarno untuk menyokong diplomasi politik dengan kekuatan seni.

"Beliau sebagai penari tradisional Jawa gaya Yogya mengalami suatu proses tarik tambang antar tradisi dan modern ketika bersekolah tari berguru pada koregrafer terkenal Martha Graham di Amerika,"kata Butet.

Pameran ini menampilkan bentangan arsip terkait perjalanan hidup Bagong Kussudiardja, dalam rentang waktu sekitar 50an tahun sejak ia menggeluti kesenian hingga menjelang akhir hayatnya. Pameran berlangsung dari tanggal 29 September sampai 3 November 2018.

(tia/tia)

Hide Ads