Yudi Noor memutuskan keluar dari Bandung, hidup berpindah-pindah di beberapa kota di Jawa maupun luar Jawa hingga menetap di Bali. Dari Bali, ia menuju Bangkok dan menyambangi Swedia, sampai akhirnya menetap di Berlin Jerman sekitar tahun 1990-an.
Pameran tunggal perdana Yudi Noor di Orbital Dago bertajuk 'Semi Custom Readymade - Redesign - Nonlabel' menjadi rangkaian dari Bandung Art Month.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak berpraktik sebagai seniman, sebelumnya ia tidak pernah berkesempatan memamerkan karyan-karyanya di Indonesia," tutur pendiri Orbital Dago Rifky Effendy.
![]() |
Karya-karyanya dikenal dengan instalasi dengan assemblage atau merangkai himpunan berbagai objek atau benda, dan metoda kolase dengan berbagai material temuan yang jarang dilihat banyak orang tapi ia sering amati. Obyeknya semacam patung atau instalasi, beberapa dirangkai seperti karya drawing atau lukisan.
"Karya di pameran ini diakui Yudi Noor saat sebenarnya ia masih belum mengenal sepenuhnya atau semacam kegamangan menghadapi apa yang terjadi atau perkembangan seni di Indonesia sejak ia meninggalkan Indonesia," ujar Rifky Effendy.
Karier Yudi Noor dimulai sekitar tahun 2002 ketika ia membantu sebuah galeri untuk memamerkan karya seni kontemporer Indonesia di pameran 'AWAS! Recent Art from Indonesia' yang dikelola oleh Yayasan Cemeti.