Ke #GalnasYuk, Pameran Seni '57 x 76' Ditutup Hari Ini

Ke #GalnasYuk, Pameran Seni '57 x 76' Ditutup Hari Ini

Tia Agnes - detikHot
Senin, 02 Jul 2018 13:51 WIB
Ke #GalnasYuk, Pameran Seni '57 x 76' Ditutup Hari Ini Foto: Tia Agnes/ detikHOT
Jakarta - Pameran seni '57 x 76' mencapai hari terakhir penyelenggaraan. Bagi para pecinta seni, eksibisi yang dibuka 21 Juni lalu bakal ditutup hari ini.

Lebih dari 80 karya dari 225 yang dihasilkan oleh perupa Hanafi dan Goenawan Mohamad itu dipajang di Galeri Nasional Indonesia (GNI) Jakarta Pusat. Buat yang belum melihat, segera ke #GalnasYuk.

Selama dua minggu penyelenggaraan, sekitar seribu pengunjung dikabarkan menyambangi pameran tersebut. Akhir pekan lalu, ada Wakil Presiden Indonesia 2009-2014 Boediono, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara melihat karya-karya di pameran tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Di antara puluhan karya, Sri Mulyani mengaku tertarik dengan karya seni instalasi berbentuk gagang payung.

Hari Minggu 1 Juli 2018 saya bersama Menteri Kelautan dan Perikanan serta Menteri Komunikasi dan Informatika menghadiri acara Pameran bertajuk "57 x 76" karya Hanafi dan Goenawan Mohamad di Galeri Nasional Indonesia. Saya sangat kagum dengan hasil karya kolaborasi antara seniman perupa dan sastrawan Indonesia tersebut. Melihat dua orang dengan latar belakang berbeda berkolaborasi dalam satu kanvas itu adalah sesuatu yang sangat menyenangkan. Saya tertarik pada sebuah karya instalasi berbentuk gagang payung. Sebelumnya dijelaskan oleh Hanafi bahwa karya itu menggambarkan bahwa dalam hidup setiap manusia, baik dalam cuaca panas maupun dingin, akan selalu membutuhkan pegangan. Dari sisi interpretasi ke dalam konteks masa kini, masyarakat berada dalam suasana yang cepat berubah. Mereka selalu butuh pegangan. Bagi saya sendiri ini adalah suatu yang sangat personal karena tiap hari saya menghadapi data ekonomi yang bergerak-gerak dan orang selalu membutuhkan guidance. Uniknya dari karya kolaborasi ini, dijelaskan oleh kurator, antara Hanafi dan Goenawan Mohamad tidak banyak berdiskusi. Mereka hanya saling berkirim karya dan saling memberi respon atas karya yang diterimanya. Ternyata melihat dari kerjasama, evolusi mereka itu menunjukkan adanya suatu perkembangan yang saling mengisi. Baik dari sisi guratan maupun dari sisi pesan yang ingin disampaikan. Saya sangat menikmati dan senang melihat sambil mengintepretasikan. Sebuah pelajaran bagi kita semua bahwa perbedaan itu dapat menghasilkan keindahan dalam satu harmoni kebersamaan.

A post shared by Sri Mulyani Indrawati (@smindrawati) on Jul 1, 2018 at 7:00pm PDT



"Saya tertarik pada sebuah karya instalasi berbentuk gagang payung. Sebelumnya dijelaskan oleh Hanafi bahwa karya itu menggambarkan bahwa dalam hidup setiap manusia, baik dalam cuaca panas maupun dingin, akan selalu membutuhkan pegangan. Dari sisi interpretasi ke dalam konteks masa kini, masyarakat berada dalam suasana yang cepat berubah. Mereka selalu butuh pegangan. Bagi saya sendiri ini adalah suatu yang sangat personal karena tiap hari saya menghadapi data ekonomi yang bergerak-gerak dan orang selalu membutuhkan guidance," tulis Sri Mulyani seperti dikutip dari akun Instagram @smindrawati.

Sri Mulyani pun mengucapkan apresiasinya terhadap hasil kolaborasi antara Hanafi dan GM yang tak saling berdiskusi.


Saksikan juga video 'Kolaborasi Hanafi-Goenawan Lahirkan Lukisan Stephen Hawking':



"Ternyata melihat dari kerjasama, evolusi mereka itu menunjukkan adanya suatu perkembangan yang saling mengisi. Baik dari sisi guratan maupun dari sisi pesan yang ingin disampaikan. Saya sangat menikmati dan senang melihat sambil mengintepretasikan," kata dia lagi.

Bagi Anda yang ingin menikmati karya peleburan keduanya, silakan sambangi GNI hari ini hingga pukul 19.00 di Gedung A, Galeri Nasional Indonesia.



(tia/tia)

Hide Ads