Sama seperti lukisan yang berjudul 'La Chasse au Taureau Sauvage' atau dalam bahasa Indonesia berarti 'Perburuan Banteng'. Lukisannya laku terjual hampir Rp 150 miliar di biro lelang milik Jack Philipp Ruellan di kota Vannes, Prancis akhir Januari lalu.
"Sebetulnya itu bermula dari lukisan 'Hunt Lion' atau 'Perburuan Singa'. Kecenderungan melukis itu dalam istilah kebudayaan genre bukan hanya aliran. Kecendrungan yang sudah ada dua sampai tiga abad yang lalu," tutur kurator seni Jim Supangkat ketika dihubungi detikHOT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam lukisan 'Perburuan Banteng' ada makna simbolik yang diambil dari tradisi Maroko. "Asal usulnya bukan tradisi di Jawa tapi Maroko. Di Indonesia, perburuan singa itu tidak lazim," ujarnya.
![]() |
"Singa atau banteng dalam pembacaan saya itu adalah masyarakat koloni dan singa lebih menggambarkan masyarakat Barat, pemburunya pemburu Arab dan ada makna simbolik," lanjut Jim.
Dalam lukisan yang terjual ratusan miliar tersebut Raden Saleh tampak menaiki kuda dan berburu banteng. Dibuat sekitar tahun 1855, sekali lagi lukisannya bukan menggambarkan peristiwa perburuan tapi menunjukkan betapa pentingnya lukisan Raden Saleh yang ada sampai sekarang ini.
"Makna-makna simbolik ini juga yang sedang saya baca," tutur pria yang juga berprofesi sebagai seniman.
Pengamat seni Agus Dermawan T juga mengatakan ada 30 lukisan Raden Saleh yang ada di Indonesia, enam di antaranya menjadi koleksi Istana Kepresidenan. Lukisan Raden Saleh juga ada yang dikoleksi Galeri Nasional Singapura.