Festival grafiti dan tari kontemporer yang diadakan oleh NCCA and Korean Cultural Center (KCC) di Filipina itu digelar bertepatan dengan perayaan 50 tahun ASEAN. Festivalnya berlangsung mulai 15-26 Oktober 2017 mendatang.
Keikutsertaan Bunga Fatia bermula dari pendaftaran dirinya di festival tersebut. Ternyata pihak penyelenggara tertarik dengan portofolionya dan mengundang ke Filipina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadinya ada dua kandidat dari Indonesia, antara gue atau Fivust, lalu mereka Fivust. Tapi tiba-tiba saja Fivust batal nggak tahu kenapa, dan mereka kontak balik ke gue. Dan gue masih mau ikutan," tutur Bunga Fatia ketika dihubungi detikHOT, Kamis (19/10/2017).
Sayangnya rencana keberangkatan Bunga sempat terkendala karena tak adanya dukungan dari pemerintah. Hal tersebut diungkapkannya secara blak-blakan.
"Sebenarnya acara ini didukung oleh kementerian masing-masing negara yang mengutus senimannya. Tapi sayangnya gue adalah seniman dari beberapa seniman lain yang negaranya nggak jadi atau cancel untuk dukung kita. Jadi gue pakai biaya sendiri," tutur Bunga.
Meski begitu, Bunga tetap mewakili Indonesia dan mengharumkan nama bangsa di ranah grafiti ASEAN. "Seniman yang datang memang cuma satu orang per negara."
Untungnya pula, lanjut Bunga, pihak penyelenggara menyiapkan akomodasi dan semua kebutuhan para seniman yang diundang ketika berada di Thailand. Rencananya hari ini dia akan mulai menggambar di kawasan BGC, Manila, Filipina.
Selain Bunga, seniman ASEAN lainnya yang mengikuti festival di antaranya berasal dari Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Kamboja, dan Vietnam.
(tia/doc)