Dikuratori oleh Citra Smara Dewi ada 10 koleksi GNI yang merupakan karya perupa kenamaan. Di antaranya adalah Popo Iskandar, Affandi, Nyoman Arsana, Fadjar Sidik, Batara Lubis, A.D. Pirous, I Ketut Tagen, Sentot, Hatta Hambali, dan Mulyadi.
"Mereka memiliki pengaruh besar terhadap sejarah dan perkembangan seni rupa Indonesia. Pameran ini juga memetakan sejarah perjalanan bangsa Indonesia, khususnya melihat perkembangan seni rupa melalui karya seni lukis masa pasca kemerdekaan," tutur Citra Smara Dewi, dalam keterangan pers yang diterima detikHOT, Senin (9/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu perkembangan seni rupa Indonesia diwarnai oleh aliran realisme, ekspresionisme, impresionisme, dekoratif, hingga abstrak. Kepala Galeri Nasional Indonesia Tubagus 'Andre' Sukman berharap melalui pameran ini dapat mempererat kerjasama dalam bidang kebudayaan.
![]() |
"Pameran ini diharapkan menjadi media edukasi dan apresiasi untuk mempromosikan karya-karya seni rupa modern Indonesia dan sarana untuk memperkenalkan lebih dekat eksistensi para perupa Indonesia di mata dunia internasional," ungkap Tubagus.
Di waktu yang bersamaan, Galeri Nasional Indonesia juga turut menggelar pameran seni rupa kontemporer di Brussels dan Antwerp (Belgia) dalam rangka Europalia Arts Festival Indonesia 2017. Pameran Seni Rupa Koleksi Galeri Nasional Indonesia digelar pada 5 Oktober - 12 November 2017.