Dikuratori oleh Bayu Genia Krishbie, pameran bakal mengundang 10 perupa indivisual dan kolektir. Mereka menampilkan 10 karya degan pendekatan praktik seni rupa beragam medium dan konteks sosialnya.
"Presentasinya berupa fotografi, seni instalasi, object, dokumentasi video, arsip, dan performance di ruang pameran," ujar Bayu Genia Krishbie, dalam keterangan yang diterima detikHOT, Selasa (3/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seniman yang terlibat di antaranya adalah Moelyono (Tulungagung β Yogyakarta), Angki Purbandono (Yogyakarta), Wimo Ambala Bayang (Yogyakarta), Irwan Ahmett (Jakarta), Elia Nurvista (Yogyakarta), Fajar Abadi (Bandung), Vincent Rumahloine (Bandung), Alfiah Rahdini (Bandung), Jatiwangi Art Factory (Majalengka), dan Cut and Rescue (Jakarta).
"Pameran ini merupakan salah satu upaya untuk memperkaya pembacaan atas fenomena praktik seni rupa kontemporer di Indonesia," katanya lagi.
Pameran ini diawali dengan workshop dan seleksi proposal kurator muda untuk diberangkatkan ke Jepang mengikuti serangkaian kegiatan kunjungan, diskusi, dan lecture di beberapa institusi seni rupa di kota Tokyo, Fukuoka, Hiroshima, Osaka dan Ogaki pada 2016. Dilanjutkan dengan proyek condition report yang terdiri dari dua bagian.
Pameran 'RESIPRO(VO)KASI' merupakan salah satu dari 12 proyek seni rupa tersebut. Nantinya, eksibisi 'RESIPRO(VO)KASI' bakal dibuka pada Kamis (5/10) di Gedung B Galeri Nasional Indonesia.