.webp)
"Ada empat seniman di tiga tempat khusus untuk bidang komik," kata Hikmat usai jumpa pers di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata, Jakarta Pusat, Kamis (31/8/2017).
Komikus pertama, Sheila Rooswita akan berkolaborasi bareng Peter Van Dongen asal Amsterdam di Wittockiana Museum. "Peter Van Dongen pernah membuat ilustrasi kolonial Jakarta zaman dahulu dan Sheila akan merespons dengan gambar urban Jakarta," jelas Hikmat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komikus ketiga yakni Prihatoko Moki di Perpustakaan Umum Muntpunt, Brussels. Dia akan mengerjakan sebuah mural di lantai satu Muntpunt bagian kaca. Moki melakukan pendekatan visual komik bergaya clear line seperti yang dikembangkan Herge (pencipta Tintin), Moki membuat pernyataan sosial tentang dunia poskolonial di tanah Jawa.
"Moki akan merespons jendela yang menghadap ke luar. Dibikin mural dan sama-sama ada display. Pamerannya dibuka 26 Oktober," kata Hikmat.
Komikus keempat adalah Yudha Sandy dengan pameran 'Atom Jardin'. "Yudha Sandy dia itu bikin teknik potong kertas seperti cukil kayu."
Tak hanya itu saja, ada juga sesi ceramah umum yang dibawakan oleh Seno Gumira Ajidarma dan Beng Rahadian. Diskusi akan digelar di Muntpunt pada 23 November 2017.
Hikmat menceritakan dengan hadirnya komikus Indonesia di pusatnya komik dunia, bertujuan memasukkan peta komik Tanah Air di mata dunia. "Ini jadi diplomasi budaya dan juga bisa masuk ke pasar dunia," pungkasnya.
