Pendiri sekaligus Presiden Art Stage Jakarta, Lorenzo Rudolf mengatakan ke-13 nama yang berhasil menerima penghargaan pantas untuk diberikan. "Kami juga berbagi koneksi yang kuat dalam ekosistem seni yang ada di Indonesia," terang Lorenzo Rudolf.
Penghargaan bagi Indonesia ini mengedepankan elemen Authenticity, Leadership, Excellence, Quality, dan Seriousness dalam bidang seni. "Dengan penghargaan ini, Art Stage Jakarta benar-benar akan membawa seni Indonesia di asalnya sendiri dan internasional," kata Lorenzo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilanjutkan kepada kategori 'Galeri Seni Terbaik' dan 'Galeri Seni Terbaru Terbaik' ROH Projects. Indonesian Visual Art Archive (IVAA) juga berhasil menang kategori 'Lembaga Seni Terbaik'.
Sedangkan kategori 'Pameran Seni Terbaik' jatuh kepada eksibisi 17/17: Goresan Juang Kemerdekaan Pameran Koleksi Seni Rupa Istana Kepresidenan Republik Indonesia yang berlangsung pada 2-30 Agustus 2017. 'Kolektor Terbaik' jatuh kepada Haryanto Adikoesoemo yang kini tengah membangun Museum Modern and Contemporary Art (Museum MACAN).
Kategori 'Kolektor Muda Terbaik' kepada Tom Tandio. Dilanjutkan kepada 'Publikasi Seni Terbaik' kepada Martin Suryajaya yakni 'Sejarah Estetika: Era Klasik Sampai Kontemporer'. Kategori 'Penghargaan Seni Seumur Hidup' jatuh kepada Jim Supangkat, Sunaryo, dan Ir.Ciputra.
Kemudian penghargaan Bhineka kepada Jatiwangi Art Factory. Gelaran tahunan Art Stage Jakarta 2016 berlangsung pada 11-13 Agustus di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City.
(tia/mah)