Sosok Candra Malik berhasil dilukiskan Jeihan dalam waktu 20 menit saja. Baginya, ini adalah kehormatan luar biasa sekaligus penutup dari perjalanan indah safari Ramadan keliling Jawa hingga Mataram, Lombok.
"Saya tidak menduga sekali ketika Mas Jeihan meminta saya datang lagi ke Bandung untuk dilukis. Sebelumnya, Mas Jeihan banyak berpesan kepada saya untuk istiqamah di jalan kesufian dan mendakwahkan Islam," jelas Candra Malik dalam keterangan yang diterima detikHOT, Rabu (21/6/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbeda dari kebiasaan Jeihan sebelumnya. Dia tidak hanya menggunakan cat putih dan hitam saja ketika melukis Candra Malik. Namun, Jeihan juga menggoreskan warna biru, kuning, dan merah.
Jeihan juga menebar warna-warna primer ke atas sekeliling potret Candra Malik. Menurut Jeihan, dia bukan mau melukis fisik Candra Malik tapi juga melukis sisi ruhnya.
"Merah, biru, kuning, itulah cahaya-cahaya yang saya lihat memancar dari dirinya," seru Jeihan.
Rencananya, hasil lukisan Jeihan Sukmantoro juga akan digunakan sebagai sampul buku sastra terbaru Candra. "Saya suka Candra sudah sampai pada tataran realitas spiritual. Di atasnya, masih ada realitas absolut. Semoga ia terus bertumbuh," pungkas Jeihan.