Akhir pekan lalu, detikHOT mengunjungi kawasan Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta. Tak jauh dari pintu masuk kawasan Gunung Merapi, di sebelah kanan jalan ada warung warga.
Dahulunya, warung itu adalah rumah kosong yang sempat ditinggalkan akibat erupsi. Dia menciptakan mural seorang ibu berpakaian batik yang tengah menggendong balita. Perempuan tersebut menghadap ke belakang sehingga yang terlihat hanya punggungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rumahnya kita sudah rapikan tapi sengaja tetap ada gambar di tembok (mural) ini," katanya lagi.
Baca Juga: Mural-mural Hasil Para Seniman di Bali Street Art Festival 2016
![]() |
Di tahun tersebut, Seth GlobePainter tak hanya mendatangi titik lokasi yang jadi mural tersebut. Tapi, mural lainnya juga berhasil diciptakan. Jika ditengok dari situs resminya, ada enam mural lain yang dibuat.
Seth GlobePainter yang merupakan lulusan Ecole Nationale Supérieure des Arts Décoratifs of Paris (ENSAD) membuat mural dengan karakter tertentu. Sejak tahun 2003, dia keliling dunia dan bertukar ilmu dengan street artist dunia lain. Biasanya dia membuat karakter yang sederhana, mayoritas adalah anak-anak. Muralnya pun tercipta karena ekspresi modern dan representasi tradisional.
"Tujuan saya adalah menciptakan dialog artistik dengan masyarakat setempat. Di beberapa karya saya juga kolaborasi dengan seniman urban lokal untuk belajar teknik tradisional," tutur Seth GlobePainter di situs resminya.
Seth juga berprofesi sebagai presenter, penulis, dan direktur untuk 'Les nouveaux explorateurs', serial televisi yang diproduseri oleh Canal+. Perjalanan travelingnya selama dua tahun terangkum dalam buku berjudul 'Extramuros'.
(tia/doc)