Ada 15 lukisan yang bakal dipamerkan. Lukisannya cenderung kuat dalam hal drawing dan dikumpulkan dari proses interaksi pengalaman dan sejarahnya.
Kurator pameran Rizki A. Zaelani mengatakan, judul 'Between The Lines' merupakan demonstrasi bagi pengalaman menikmati harmoni, keterampilan yang kontras di garis-garisnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak: Komikus 'Ms Marvel' Buka Suara tentang Kontroversi Komik 'X-Men Gold #1'
![]() |
"Guntur memang bukan hanya seorang ilustrator ulung, tapi juga seorang seniman yang berusaha meraba fungsi penting ekspresi seni bagi hidupnya, termasuk kepekaan sosial dan kultural yang bernilai penting," tambahnya lagi.
Kepala Galeri Nasional Indonesia Tubagus 'Andre' Sukmana menilai sosoknya bukan hanya sebagai seorang ilustrator. "Guntur memilih jalan berkesenian untuk mengasah kepekaan sosio-kultural tentang berbagai fenomena yang terjadi di masyarakat," katanya.
Sebelumnya di tahun 2013, Triyadi Guntur Wiratmo membuat pameran tunggal 'Emo Ergo Sum' dan menggambarkan tokoh-tokoh dunia dengan berbagai macam ideologi. Guntur kerap memainkan pola semiotik di setiap karya, menghadirkan simbol-simbol, memilih kejadian, tempat-tempat historikal, serta menyisipkan tokoh pergerakan dunia sebagai media mengkritisi sejarah.
(tia/ken)