Di Google Doodle hari ini, Pram digambarkan mengenakan kaos oblong dan memakai kacamatanya. Dia terlihat tengah mengetik di mesin ketik. Di belakangnya terdapat tuts mesin ketik yang bergerak-gerak atau live motion.
Baca Juga: Sisi Lain Margaret Yap dan Addy Debil Dipamerkan di Suar Artspace
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Google pun menuliskan Pram merupakan penulis yang dikenal sebagai pendukung hak asasi manusia, serta mengungkapkan kemerdekaan berekspresi melawan Jepang dan kolonial Belanda. Dilahirkan di Blora, Jawa Tengah, pada 6 Februari 1925 silam, perjuangan politik Pram diturunkan oleh ayahnya.
Dia masuk ke dunia jurnalis saat bekerja sebagai stenografi untuk kantor berita Jepang. Dia pernah dibui antara tahun 1947-1949 karena dianggap anti-kolonial. Karya-karyanya masih dinikmati pembaca dan penikmat sastra hingga sekarang ini. Di antaranya adalah 'Bumi Manusia' (1980), 'Jejak Langkah' (1985), dan 'Gadis Pantai' (1987).
Atas konsistensinya, ia diganjar puluhan penghargaan termasuk Freedom to Write Award dari PEN American Center, AS pada 1988, Wertheim Award dari Belanda pada 1995, Ramon Magsaysay Award dari Filipina pada 1995, Hadiah Budaya Asia Fukuoka pada 2000, dan masih banyak lagi.
(tia/mmu)