Joind Bayuwinanda Riset Waria di Lakon 'Opera Kecoa' hingga ke Grogol

Joind Bayuwinanda Riset Waria di Lakon 'Opera Kecoa' hingga ke Grogol

Tia Agnes - detikHot
Jumat, 11 Nov 2016 12:15 WIB
Foto: Rachman Haryanto/ detikHOT
Jakarta - Di panggung teater nama Joind Bayuwinanda dikenal sebagai sosok penting di balik seni pertunjukan Indonesia. Dia adalah pemeran utama suksesnya pementasan monolog 'Tan Malaka: Rusa Berbulu Merah' di IFI Bandung yang sempat mendapat penolakan dari organisasi masyarakat (ormas). Kali ini, Joind bergabung di produksi ke-146 Teater Koma yang berjudul 'Opera Kecoa'.

Joind berperan sebagai seorang waria bernama Julini. Demi menyukseskan pertunjukan tersebut, aktor yang tergabung dalam Sindikat Aktor Jakarta, riset di Grogol, Jakarta Barat. Dia pun menceritakan riset bagi karakternya.

"Di Grogol banyak banget waria, dan kebetulan saya tinggal juga di situ. Jadi memang berinteraksi juga dan banyak ngobrol sama mereka," katanya, di Graha Bakti Budaya, TIM, Jakarta Pusat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca Juga: 'Opera Kecoa': Potret Orang-orang Terpinggirkan

Berperan sebagai 'waria' lebih susah memainkannya dari peran laki-laki dan perempuan, atau profesi lainnya. "Saya riset di Grogol, tapi baru ketemu titik temu dari teksnya beberapa minggu sebelum tanggal pementasan Opera Kecoa. Karena berpacu pada teks itu susah sekali," terang Joind.

Joind Bayuwinanda Riset Waria di Lakon 'Opera Kecoa' hingga ke Grogol Foto: Rachman Haryanto/ detikHOT


Di lakon 'Opera Kecoa', Joind paling banyak beradu akting dengan Bayu Dharmawan Saleh (Roima) dan Tuti Hartati (Tuminah). Bahkan ada dua adegan, Joind yang mengharuskannya mencium dan bermesraan dengan pemain laki-laki.

Namun, di antara adegan semua adegan, Join merasa yang paling tersulit adalah ketika dia harus merasa cemburu dengan Roima. "Pas malam itu kok gue merasa cemburu yah, gue mulai merasakan dari kampung bersama-sama, tapi kok Roima jatuh cinta sama perempuan lain. Kuping jadi panas dan otomatis mendorong emosi gue," terang Joind.

Karakter Julini sepanjang adegan dari awal hingga akhir pun mampu mengundang tawa bagi pengunjung. Julini mampu mencairkan suasana dan membuat durasi pementasan Teater Koma yang panjang menjadi terasa singkat, sekaligus guyonannya ringan, mengena, dan menyegarkan 'Opera Kecoa' versi tahun 2016.


(tia/dar)

Hide Ads