Kurator BWCF 2016, Seno Joko Suyono, mengatakan selama tujuh tahun belakangan profesi penulis makin diminati dan banyak yang beralih 100 persen ke profesi penulis. "Profesi ini tidak seperti profesi lainnya, Bekraf bersama BWCF ingin menggelar diskusi rountable membicarakan tentang asosiasi penulis profesional," katanya saat jumpa pers BWCF di kawasan Kuningan, Kamis (22/9/2016).
Simak: Borobudur Writers and Cultural Festival 2016 Usung Tema tentang Serat Centhini
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama ini di Indonesia belum ada asosiasi penulis profesional dan nantinya akan ada banyak keuntungan," tambah Seno.
BWCF adalah festival budaya yang berbeda dari festival sejenis karena selalu mengangkat khazanah budaya Nusantara, khususnya dari perspektif sastra maupun kajian sejarah serta arkeologis. Perayaan ini dilakukan di kawasan sekitar Candi Borobudur yang merupakan monumen besar peradaban Nusantara. Tahun ini, BWCF mengusung tema berjudul 'Setelah 200 Tahun Serat Centhini: Erotisme & Religiusitas, Musyawarah Akbar Kitab-kitab Nusantara'.
BWCF 2016 berlangsung pada 5-8 Oktober 2016 di kawasan Magelang dan Yogyakarta dan menghadirkan sekitar 300 penulis, budayawan, akademisi, pakar sejarah, penulis, seniman, maupun masyarakat umum.
(tia/dal)