Dilansir dari Guardian, Rabu (27/4/2016), Shields percaya bahwa ia telah menemukan sebuah artikel yang ditulis Lee untuk edisi Majalah FBI 'Grapevine'. Artikel itu ditulis beberapa bulan sebelum Lee menerbitkan novel yang kemudian menjadi klasik 'To Kill a Mockingbird'.
Artikelnya menceritakan tentang sebuah pembunuhan yang mengerikan dari Herb dan Bonnie Clutter, dan anak-anak mereka, Nancy dan Kenyon. Ditemani oleh Truman Capote, sahabatnya masa kecil, keduanya melaporkan bagaimana masyarakat bereaksi terhadap pembunuhan brutal tersebut. Mereka mewawancarai banyak orang, termasuk detektif Alvin Dewey dari Biro Investigasi Kansas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Capote menggunakan hasil risetnya untuk bahan novel non-fiksi 'In Cold Blood' dan mengecilkan peran Lee dengan sebutan 'asisten peneliti'. Namun, dalam artikelnya Lee menuliskan tentang pembunuhan yang paling luar biasa dalam sejarah negaranya.
"Metodenya sangat terkemuka dan tangan, kaki korban diikat dan mereka ditembak dalam jarak yang sangat dekat. Tenggorokan Clutter sampai terpotong," tulis Lee.
Shields menemukan artikelnya lalu merevisi untuk bahan biografinya yang kini diberi judul 'Mockingbird: a Portrait of Harper Lee'. Kepada Guardian, ia mengatakan bahwa awalnya petunjuk artikel tersebut diabaikannya.
Baca Juga: Pelukis I Nyoman Masriadi Pameran Tunggal di New York
"Tapi saya mulai meneliti surat kabar Kansas dan Garden City Telegramm dan mulai membaca kolom Dolores Hope, dan yang saya tahu di situ tertulis nama Harper Lee," katanya.
Setelah menemukannya ia segera menghubungi Grapevine di Washington dan Shileds berencana akan merilis biografi kedua Lee yang berjudul 'Mockingbird: a Portrait of Harper Lee: From Scout to Go Set a Watchman'. Rencananya, The Grapevine akan mencetak ulang artikel Lee bulan depan.
(tia/mmu)