Seperti dari Hungaria, Spanyol, Brasil, dan daratan Eropa lainnya. Bahkan rencana publikasi 'Borderlife' yang akan diterjemahkan dan dipublikasikan ke Amerika Serikat dan Prancis dipercepat proses pengerjaannya.
Informasi tersebut didapatkan dari agen buku Rabinyan, di mana penawaran dan negoisasi dengan negara lainnya sudah disepakati. Rabinyan yang berusia 43 tahun mengatakan sastra adalah cerminan dari sebuah negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka melihat Palestina sebagai massa dan Palestina melihat kami juga sebagai massa. Dua negara ini sama-sama ingin saling melenyapkan tapi tidak pernah melihat ke dalam hati masing-masing warga negaranya apa yang diinginkan," ungkapnya.
Pekan lalu, Kementerian Pendidikan Israel telah mendiskualifikasi 'Borderlife'. Bukunya pun dicap pihak pemerintah tidak layak baca.
Namun, setelah perdebatan panjang dengan kritikus dan sastrawan lainnya, akhirnya pihak Kementerian mengizinkan guru untuk membacanya. Siswa pun diperbolehkan membacanya dengan pengawasan dari gurunya, tapi pelajaran tentang novel tersebut tidak akan dimasukkan ke dalam ujian maupun mata kuliah di perguruan tinggi.
(tia/mmu)