Mengintip Persiapan Indonesia di Museumsuferfest 2015

Laporan dari Frankfurt

Mengintip Persiapan Indonesia di Museumsuferfest 2015

Is Mujiarso - detikHot
Kamis, 27 Agu 2015 21:07 WIB
Mengintip Persiapan Indonesia di Museumsuferfest 2015
Jakarta - Setengah berlari, Reza celingukan di sekitar panggung Indonesia yang tengah dipersiapkan untuk Museumsuferfest di tepi Sungai Main, Frankfurt, Kamis (27/8) siang. Pemuda asal Bandung yang tengah kuliah S-2 Jurusan Arsitektur di sebuah kota dekat Frankfurt itu janjian ketemu dengan Endo Suanda, musikolog yang mengkoordinasikan para penampil asal Indonesia yang akan mengisi panggung utama di festival yang akan digelar tiga hari di akhir pekan ini.

β€œSaya nanti akan main angklung bersama ibu-ibu Dharma Wanita Konsulat Jenderal Indonesia di Frankfurt yang sudah sepuh-sepuh,” tutur Reza saat ditemui detikHOT di lokasi acara. Mengenakan kemeja batik, ia memang mudah dikenali sebagai orang asal Indonesia.

Biasanya, Reza latihan di kantor Konjen RI. Namun, sehari menjelang pembukaan Museumsuferfest, Jumat (28/7), ia bersama para penampil yang baru datang dari Jakarta akan latihan di lokasi acara. Sebagai official theme country, Indonesia mendapat jatah panggung dan ruang tenda-tenda bazar lainnya yang cukup luas, dengan total sepanjang 100 meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika Reza datang, terlihat musisi Dwiki Dharmawan tengah mencoba-coba alat musiknya di atas panggung. Personel Krakatau Band tersebut akan menampilkan sebuah proyek kolaborasi yang mengusung musik jazz kontemporer bersama teman-teman barunya. Proyek tersebut diberi nama Dwiki Dharmawan and the Polish Friends. Mereka terdiri atas Pawel Urowski (bass), Adam Golicki (drums) dan featuring Arabic Fusion Guitarist Kamal Musallam.

Dijadwalkan selama tiga hari festival, Dwiki and the Polish Friends akan tampil setiap hari. Mereka akan membawakan komposisi karya Dwiki antara lain β€˜Arafura’, β€˜Jazz for Freeport’, β€˜Lamalera’s Dream’ dan β€˜The Spirit of Peace’.

Berdentam-dentam suara musik yang tengah dijajal oleh Dwiki menggema sampai jauh di sisi Sungai Main, menjadi hiburan tersendiri bagi warga kota yang tengah menikmati makan siang di restauran sekitar lokasi. Memang, panggung Indonesia yang mengusung tema β€œ17.000 Islands of Imagination” akan siap membetot perhatian, tak hanya dari sisi soundsystem-nya saja.

β€œKita juga akan menampilkan sesuatu yang tidak pernah terjadi di panggung-panggung Museumsuferfest sebelumnya, yakni kita akan melengkapi bangkung dengan layar LED,” ujar Ketua Komite Komite Pertunjukan, Pameran dan Seminar Indonesia untuk Frankfurt Book Fair (FBF) 2015 Slamet Rahardjo yang juga menunggui langsung para seniman yang akan latihan di lokasi acara.

Kehadiran Indonesia secara khusus di Museumsuferfest 2015 memang tak bisa dilepaskan dari penunjukan Indonesia sebagai Tamu Kehormatan di FBF 2015, Oktober nanti. Meskipun dua perhelatan tersebut secara langsung tidak saling berkaitan, namun status Indonesia sebagai Tamu Kehormatan FBF 2015 benar-benar dimanfaatkan untuk memperkenalkan seni budaya Indonesia di berbagai ajang yang berdekatan dengan FBF.

Selain tampil secara istimewa di Musuemsuferfest 2015, Indonesia juga menggelar pameran arsitektur bertajuk β€˜Tropicality: Revisite’. Pameran ini menampilkan 12 karya arsitektur yang dikuratori sebuah tim yang dipimpin Avianti Armand. Digelar di Deutsches Architektur Museum yang tak jauh dari lokasi acara Museumsuferfest, pameran tersebut akan dibuka Jumat (28/8) dan berlangsung hingga 17 Januari 2016.

Selain musik dan seni pertunjukan lainnya, Indonesia sebagai penampil utama di Museumsuferfest 2015 juga telah mempersiapkan tenda-tenda yang akan menjajakan aneka makanan. Uniknya, untuk menghadirkan suasana asli jajanan kaki lima, panitia mengirimkan dua gerobak dari Indonesia dengan menggunakan kapal.

(mmu/ron)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads