Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Program Bakti Budaya Djarum Foundation Renitasari Adrian, saat temu media, Senin (29/6/2015) malam. Semarang dipilihnya karena kota utama yang menghubungkan dengan Kudus, asal dari Djarum. "Kami baru membicarakannya dan menyepakati dengan Gubernur Jawa Tengah," ungkapnya.
Kesepakatan tersebut mengenai pembangunan taman budaya pertama di Indonesia yang menjadi pilot project dari Galeri Indonesia Kaya. "Akan outdoor, ada stagenya dan seniman yang mau pentas di sana akan dikurasi," ujar Renita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembangunannya sendiri direncanakan akan berlangsung setelah Lebaran dan renovasinya berakhir empat bulan berikutnya. Pengalihan fungsinya, kata Renita, kemungkinan siap di akhir tahun.
"Jadi statusnya di sana sudah ada Taman PKK, tapi ada penataan ulang. Dan pementasannya akan lebih konsisten dan berkala. Pak Ganjar menyambut antusias konsep yang kami ajukan karena ia sangat cinta sekali dengan budaya khususnya wayang," katanya.
Pada Oktober mendatang, Galeri Indonesia Kaya yang berada di lantai 8 Grand Indonesia west mall akan berulang tahun ke-2. Segala acara seni dan budaya akan memeriahkan perhelatan tersebut. Tak hanya itu saja, setiap hari Sabtu dan Minggu, digelar berbagai pementasan musik, tari, sastra, dan film di auditorium GIK.
Jangan lupa baca kisah seniman Kinez Riza jelajahi pedalaman Afrika, Kutub Utara hingga Kalimantan di rubrik Young&Famous detikHOT!
(tia/ron)