Cerita Kinez Riza Memotret Sampai ke Pedalaman Afrika dan Kalimantan

Cerita Kinez Riza Memotret Sampai ke Pedalaman Afrika dan Kalimantan

Tia Agnes Astuti - detikHot
Jumat, 22 Mei 2015 09:40 WIB
Cabin at Skansbukta, Svalbard karya Kinez Riza
Jakarta - Fotografer sekaligus seniman muda Kinez Riza sudah menjelajahi ke berbagai tempat. Ia berpetualang, memotret, dan membuat karya seni hingga ke pedalaman Afrika dan Kalimantan.

"Dalam semua perjalanan, aku mengalami sesuatu yang baru dan coba dicerna maksudnya apa. Proses ini yang mungkin sedikit berbeda dibandingkan seniman lainnya," ungkap Kinez di sela-sela pamerannya di Ruci Art Space di Jalan Suryo, Jakarta Selatan, Jumat (22/5/2015).

Baca Juga: Ini Pengalaman Seniman Kinez Riza Residensi di Kutub Utara

Sejak kecil, ia merasa banyak mendapatkan informasi yang riuh dan tak beraturan. Peristiwa kerusuhan, tragedi Mei, perpolitikan di Indonesia membuatnya kembali ke tradisi masa lampau.

"Saya pergi ke suku Dayak Londae, ke suku Lamalera di Bajawa Flores sampai bekerja sama dengan arkeolog untuk membuat dokumentasi penelitiannya," tuturnya.

Berada di alam membuat seniman ini terasa hangat dan bahagia. Baginya, memandangi alam seperti memandangi dirinya sendiri.

Lulusan universitas seni di London ini menceritakan saat di Afrika ia pernah berjalan di sebuah batu di atas sungai. Tiga tahun kemudian, saat berada di sebuah gua di kawasan Maros, Sulawesi Selatan ia bersama tim arkeolog menemukan jejak tangan manusia purba yang berusia 45 ribu tahun. Penemuan terbaru ini dianggap sebagai terpenting sepanjang sejarah peradaban manusia.

"Ternyata setelah diamati oh begini perjalanan saya, oh begini saya memotret cerita di kesunyian. Seperti terselubung keheningan yang sangat membahagiakan," ungkap Kinez.

Karya-karya fotografi art, instalasi, dan artefak-artefak yang berhasil dikumpulkannya kini dapat dilihat di eksibisi tunggal berjudul 'Selubung Hening'. Pameran ini digelar di Ruci Art Space, Jalan Suryo Nomor 49 Jakarta Selatan, dibuka 22 Mei sampai 21 Juni mendatang.

Jangan kaget jika pameran ini akan terasa sunyi, hening, dan dingin!

(Tia Agnes Astuti/Tia Agnes Astuti)

Hide Ads