Pekan lalu, kota tempat tinggalnya hancur akibat bom. Ada 46 warga Yaman dan ratusan lainnya yang terluka. Serta ribuan rumah lainnya telah rusak. Dari pecahan kaca hasil ledakan tersebut, Al-Fusail membuat karya seni.
"Pecahan kaca tidak hanya lambang kehancuran tapi juga kematian di hari itu. Pecahannnya juga lambang dari harapan dan apa yang tersisa di masyarakat," katanya seperti dilansir dari BuzzFeed News, Rabu (29/4/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam membuat karya seni, ia tak sendirian. Salah satu pendiri FRAME Yaman yang merupakan komunitas seni itu juga mengajak orang-orang asing yang ada di kotanya.
"Kita semua menderita bersama-sama, mungkin tidak dengan cara yang sama tapi kita semua dipengaruhi oleh perang ini dan harus berdiri bersama-sama," katanya.
Empat hari setelah ledakan, proyek seni Al-Fusail bersama warga kotanya selesai. Ia menempelkan pecahan kaca ke dinding-dinding jalanan kota. Kaca tersebut diwarnai sesuai dengan warna bendera Yaman yakni merah, putih, dan hitam.
(tia/tia)