Dengan tembang hits-nya seperti 'Billie Jean' maupun 'Beat It', dengan atmosfer pekikan gitar dari musisi Eddie Van Halen, bisa dibilang MJ memegang sendiri tanggung jawab atas video klipnya. Lagu-lagu tersebut membantu merevitalisasi format Top 40 awal dekade 1980-an.
"Michael Jackson membuat budaya bisa menerima seseorang dengan warna kulitnya seperti Tiger Woods, jauh sebelum Oprah Winfrey, juga jauh sebelum Barack Obama," kata Rev Al Sharpton, teman MJ, dilansir CNN, Kamis (12/06/2014).
"MJ melakukan ini dengan musik dan kemudian cara kerjanya diikuti pada bidang lain seperti olahraga, politik dan televisi," tambahnya merinci.
Lewat klip 'Thriller' ia menampilkan sebuah kemewahan video berdurasi 14 menit dan disutrdarai oleh John Landis. Ini membuka jalan bagi video klip lain. Video klip 'Scream' yang direkam bersama sang adik, Janet pada 1995 dan dilaporkan menjadi video termahal yang pernah ada dengan memakan biaya US$ 7 juta.
Bakat menarinya yang luar biasa, sentuhan modern dalam gerakan Motown yang ia saksikan sendiri ketika masih kecil, membawanya untuk memiliki fokus yang tinggi dalam koreografi di video musik pop dan penampilan di panggung.
Albumnya yang rilis pada 1982, 'Thriller' mendapat sukses besar, menjadi nomor wahid selama 37 pekan, dan terjual jutaan kopi dalam satu pekan.
MJ juga ikon dalam dunia fashion. Jaket kulit, sarung tangan dan aksesori lain yang ia kenakan menjadi sebuah kiblat fashion di era 1980-an. Di era ini, ia menjadi sebuah fenomena dunia. Semua orang nampak ingin mengikuti gayanya, menyanyikan lagunya dan mengikuti cara ia menari.
Namun di sisi lain, MJ juga membawa angin perubahan pada bintang pop. Paparazzi jadi mulai memburu para bintang untuk diterbitkan di surat kabar. Gosip, kabar, dan lainnya membahas apapun tentang MJ, mulai dari hewan peliharannya, kebiasaan tidur hingga operasi plastik.
(ass/mmu)