Fenomena ini tak lepas dari penampilan menawan seorang penari cilik asal Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, bernama Rayyan Arkan Dikha.
Aksi energik bocah 11 tahun itu di atas jalur (perahu tradisional pacu jalur) menjadi viral di berbagai platform media sosial. Karena aura dan gerakannya yang penuh kharisma, Dikha bahkan dijuluki 'Aura Farming' oleh para netizen.
Dengan popularitasnya yang meningkat pesat, Dikha mengaku sangat senang dengan perhatian yang diterima oleh pacu jalur.
"Seneng (pacu jalur bisa mendunia)," kata Dhika saat ditemui di Studio Trans7, Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (15/7/2025).
Ternyata, ketekunan Dikha dalam menari sudah dimulai sejak usia dini. Ia menyebut mulai mempelajari tarian pacu jalur sejak usia 9 tahun.
"(Belajar tarian pacu jalur) Dari 9 tahun," tutur Dhika.
Tarian yang ditampilkan di atas jalur adalah hasil dari kreativitasnya sendiri. Ia tidak meniru siapapun, melainkan membentuk karakter dan gaya uniknya sendiri.
"(Untuk tariannya) Gaya sendiri," ujar Dhika.
Dengan penuh semangat, Dikha mengajak masyarakat untuk mengenal dan menyaksikan langsung tradisi pacu jalur di daerah asalnya.
"Kakak-kakak jangan lupa datang ke Kuansing, terima kasih," harapnya.
Nama Rayyan Arkan Dikha semakin dikenal luas. Ia tidak hanya viral, tetapi juga mulai menerima berbagai penghargaan.
Salah satu pencapaian yang diraih Dikha adalah ketika ia dianugerahi gelar Duta Pariwisata Riau, lengkap dengan beasiswa pendidikan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya dalam melestarikan budaya daerah.
(ahs/wes)