Seniman Guo Jian Ditangkap, Pemerintah Australia Merespons

Seniman Guo Jian Ditangkap, Pemerintah Australia Merespons

- detikHot
Selasa, 03 Jun 2014 19:12 WIB
Guo Jian (dok. CNN)
Jakarta - Pemerintah Australia mengeluarkan pernyataan pada Senin (2/6/2014) kemarin, untuk menawarkan bantuan kepada seniman Guo Jian yang ditangkap karena instalasi Tiananmen.

“Kedutaan Australia di Beijing telah mengontak pihak berwenang Tiongkok untuk mencari informasi lebih lanjut terkait penahanan Guo Jian dan untuk menunjukkan kepedulian kami akan masalah ini,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia yang dilansir CNN, Selasa (3/6/2014).

“Pemerintah Australia siap untuk memberikan segala bantuan konsuler kepada Guo,” tambahnya.

Guo merupakan partisipan aktif dalam demonstrasi tahun 1989, yang berlangsung berminggu-minggu. Demonstrasi itu memuncak ketika pasukan PLA melepaskan tembakan pada kerumunan mahasiswa yang sebagian besar telah menduduki Beijing pusat.

Terungkap dalam artikel 'Lunch with the Financial Times' yang dipublikasikan pada 30 Mei lalu bahwa Guo ikut ambil bagian dalam aksi mogok makan pada saat protes mahasiswa berlangsung.

Teman Guo yang lain mengatakan kepada CNN bahwa ia menelepon Guo pada Minggu (1/6/2014) malam untuk membicarakan artikel Financial Times tersebut. Namun, tidak ada jawaban. Guo kemudian mengirim SMS bahwa ia sedang bersama polisi dan SMS lainnya yang bertuliskan: “Jangan telepon aku.”

Setelah itu, ia menerima SMS lainnya, kali ini dalam bahasa Tiongkok, mengatakan bahwa ia telah pergi ke kantor polisi Tongzhou, dekat perkampungan seni Songzhuang tempat ia hidup dan bekerja.

“Saya rasa karya seninya memang agak provokatif, ditambah pula sebentar lagi akan ada hari peringatan, mungkin ada hubungannya dengan itu,” ujar salah satu teman Guo. Ia juga mengatakan bahwa Guo cukup sadar akan risiko dari menciptakan karya seni seperti itu.

“Tujuan dari instalasi yang dibuatnya adalah sebagai peringatan dari pembantaian Tiananmen. Dia tidak naif.”

Sebelum menyelesaikan proyek ini, Guo meminta temannya agar tidak menceritakannya dulu kepada siapapun karena takut pihak berwenang akan menghentikannya.

Amnesty International juga mengeluarkan pernyataan yang mengutuk penahanan Guo. Mereka mengatakan bahwa penahanan kian meningkat menjelang peringatan ke-25 tragedi berdarah Tiananmen.

Pihak berwenang di seluruh negeri itu telah menahan beberapa pembangkang yang menonjol dan pengkritik pemerintah menjelang peringatan peristiwa pembantaian tersebut, di mana jatuh pada tanggal 4 Juni.

“Guo Jian adalah korban terbaru dari kampanye tanpa ampun dari represi menjelang peringatan Tiananmen,” ujar William Nee, peneliti Tiongkok dari Amnesty International.


(utw/ich)

Hide Ads