Untuk ke-12 kalinya, Happy Salma bersama Titimangsa Foundation kembali menyelenggarakan monolog berjudul 'Inggit' pada 10 Mei mendatang. Pertunjukkan ini merupakan lakon yang diperankan oleh Happy Salma sebelum ia vakum sementara waktu.
Pementasan ini didedikasikan untuk mengenang sosok Inggit Ganarsih dan perjuangannya sebagai perempuan di masa kemerdekaan Indonesia. "Kali ini akan sama sekali berbeda dibandingkan sebelumnya," ujar Happy saat jumpa pers di Galeri Indonesia Kaya, Senin (5/5/2014).
Sebelumnya, monolog ini sudah pernah dipentaskan ke berbagai kampus dan tempat pertunjukkan. Salah satunya, komunitas Salihara dan Galeri Indonesia Kaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nantinya, monolog ini, kata dia, akan digelar berbeda karena memasukkan unsur tarian, musik, multimedia, dan paduan suara sekitar 15 orang. "Saya ingin mengajak penonton merasakan emosi dari seorang Inggit yang sabar, setia, kesal, dan berani tapi tetap sederhana," katanya.
Monolog ini menceritakan tentang kesetiaan seorang wanita yang merupakan istri kedua presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno. Selama 20 tahun, Inggit selalu mendampingi Kusno-panggilannya terhadap Soekarno- hingga menjelang kemerdekaan.
Hingga akhirnya Inggit mengatakan tidak ketika Kusno meminta ijin untuk menikahi Fatmawati. Ia memilih untuk bercerai dan pulang ke kampung halamannya di Bandung. Serta melanjutkan hidupnya dengan membuat bedak, meracik jamu, dan berjualan.
Pentas monolog yang disutradarai Wawan Sofwan dan ditulis naskahnya oleh Ahda Imran ini akan diadakan pada 10 Mei mendatang di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki. Tiket yang dijual seharga Rp 300 ribu (silver), Rp 500 ribu (gold), dan Rp 1 juta (platinum).
(tia/utw)











































