Desain Renovasi Museum Sejarah New York Habiskan Dana Rp 772 Milliar

Museum-Museum Keren di Dunia (1)

Desain Renovasi Museum Sejarah New York Habiskan Dana Rp 772 Milliar

- detikHot
Selasa, 12 Nov 2013 09:27 WIB
Jakarta - Keberadaan museum menjadi elemen penting dari sejarah dan budaya suatu negara. Semakin tua usia museum, jika dilihat dari segi arsitekturnya akan makin eksotik dan menarik.

Namun terkadang ketika museum mengalami renovasi, ia mampu memakan waktu perbaikan hingga bertahun-tahun lamanya. Seperti beberapa museum di bawah ini:

***

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah proyek selama tiga tahun, Museum Sejarah New York yang berganti nama menjadi The Queens Museum of Art, akhirnya selesai direnovasi. Desainnya pun menjadi modern, luas, dan lingkungan dalam museum terasa sejuk.

Sang arsitek, Grimshaw yang dipilih melalui program pemerintah kota bernama Design Exellence dianggap berhasil membuat museum kelas dunia seni kontemporer. Total dana yang dihabiskan yakni sekitar Rp 772 milliar atau U$68 juta.



Museum ini akan dibuka untuk publik pada 9 November mendatang dan pengunjung bisa memasuki ruangan setinggi 48 kaki. Ruang itu didominasi oleh lampu seperti kanopi panel kaca yang berfungsi sebagai pencahayaan LED.

Total desain yang berubah menjadi sembilan ruang studio pameran seni, ruang kelas pendidikan, toko suvenir, dan kantin.

Bangunan ini memiliki sejarah panjang. Selama puluhan tahun ia biasa dipakai sebagai paviliun untuk World Fair pada 1939.

Bagian lainnya ada yang dibangun pada 1972, setinggi 105 ribu kaki persegi di Flushing Meadows Corona Park. Ia memiliki dua pintu masuk. Satu menghadap taman, dan satunya lagi di Parkway Grand Central.



Pada 1940 silam, bangunan ini pernah menjadi tuan rumah untuk Majelis Umum PBB. Pameran perdana 'Andy Warhol's 13 MOst Wanted Men and the 1964 World's Fair' juga pernah dipamerkan di sini.

Ekspansi desain museum juga memungkinkan bangunan lainnya dipindahkan ke taman. "Tadinya kami penuh sesak," kata Direktur Eksekutif Museum, Tom Finkelpearl seperti dilansir Huffington Post.

Dengan adanya renovasi ini, kata dia, membuat museum sesuai dengan visinya yakni menjadi museum kelas dunia dan lebih terbuka desainnya.

"Sekarang, kami memiliki desain bangunan yang indah, terbuka lebar, ruang tengah yang luas dan terbuka bagi publik," ujarnya.

Mereka pun mentargetkan jumlah pengunjung hingga 200 ribu orang di tahun pertama. Pada 2015 mendatang, Queens Library akan menjadi bagian dari museum. Hal ini menyesuaikan terhadap program yang mencerminkan pameran museum pendidikan.

(tia/utw)

Hide Ads