Menulis Catatan Harian di Bantal ala Keke Tumbuan

\'Begadang, Neng?\' Begadang Kreatif Ala Perupa Perempuan (4)

Menulis Catatan Harian di Bantal ala Keke Tumbuan

- detikHot
Senin, 04 Nov 2013 13:20 WIB
Karya Keke Tumbuan (Tia Agnes/detikHOT)
Jakarta - “… myself falling asleep so he ended it. Said zzz..zzz..zzz.. gue mabuk,” kalimat curahan hati tersebut tertulis di bantal. Tak hanya ada satu bantal, tapi tiga bantal yang digantung ke langit-langit juga terdapat di sana.

Bantal kata-kata seperti yang biasa dituliskan wanita di buku hariannya merupakan karya dari Keke Tumbuan, 35 tahun. Ia adalah putri dari pasangan Frans Tumbuan dan Rima Melati.

Keke menjelaskan alasan membuat catatan harian di bantal. Menurutnya, sebelum tidur aktivitas yang biasa dilakukan wanita adalah menulis buku harian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Cewek kan biasanya nulis diary dulu sebelum tidur. Kayak nulis kejadian dalam satu hari, dan ingin mengingatnya lagi. Dari situlah, aku kepikiran mau nulis bantal itu,” katanya kepada detikHOT di Ruang Rupa Gallery Jumat dua pekan lalu.

Selain itu, Keke juga membuat totebag yang berjudul ‘Bad Time Story’. Tas tersebut bergambar wanita yang membawa pemukul baseball. Warna yang digunakannya adalah jingga dengan kemerahan.

Suasana seram memang terlihat ketika pengunjung melihat hasil kreasi Keke. Namun ia menyerahkan semua penilaian kepada mereka. “Silahkan diartikan apa pun.”

Namun, jika dari perspektif Keke, totebag tersebut adalah kisahnya seperti seorang wanita yang akan pergi ngeronda.



“Dalam dunia gue, cewek itu harus ngeronda. Itu bisa diartikan remang-remang tapi juga sore hari,” ujarnya. Tapi, kata dia, ada juga pemikiran lainnya yaitu wanita yang ingin membunuh.

“Aku sih ngeliatnya cewek yang lagi berusaha menjaga dirinya sendiri,” ujar Keke. Ia menempuh dua pendidikan seninya di Amsterdam, Belanda yakni Gerrit Rietveld Akademie dan Fotoacademie.

Pada 2001 silam, Keke memutuskan kembali ke Jakarta dan terlibat di banyak proyek fotografi dan pameran kelompok. Di antaranya, Latitudes in Transit, Galeri Nasional (2009) dan Beuaty Case, Jakarta Art District (2011).

Keke bersama rekannya di The Secret Agents juga sedang merampungkan majalah sekali terbit berjudul ‘We’re OK’, we’re in Jogja. Ini merupakan proyek residensi seniman Mes 56. “Aku juga mau bikin festival musik independen Desember nanti. Ada project buku foto juga dan tetap bareng Indra Ameng di The Secret Agent,” ujarnya.







(utw/utw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads