Sutradara Joko Anwar kini tengah mempersiapkan proyek terbarunya yang tayang secara eksklusif di Netflix. Bertajuk Nightmares and Daydreams, serial tersebut akan ditayangkan sebanyak tujuh episode.
Setelah sukses dengan film horor terbarunya, Pengabdi Setan 2, kali ini Joko akan memilih genre yang cukup berbeda di industri perfilman Tanah Air yakni science fiction atau fiksi ilmiah. Tak hanya itu ia pun juga mengungkapkan jika ada hal lainnya yang cukup unik dari serial itu.
"Jadi ini adalah salah satu series dengan jumlah tujuh episode dan cara berceritanya cukup unik karena kita akan memperkenalkan per karakternya per episode dan baru akan ketemu (semuanya) di episode tujuh," ungkap Joko Anwar dalam diskusi panel yang digelar Netflix di kawasan SCBD, Jakarta Pusat pada Jumat (2/9).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun memberikan bocoran terkait karakter-karakter yang akan hadir dalam serial sci-fi itu. Ada beragam latar dan rentang usia yang ditampilkan olehnya, karena ia mengambil setting waktu dari 1985 hingga 2022 dan hampir semua karakter itu memiliki dunianya sendiri-sendiri.
"Ini sangat menarik karena kita mengambil dari 1985 sampai 2022. Jadi ada karakter yang muncul pada 1985, 1988, 2015 dan ada yang 2022. Dan bagaimana semuanya ternyata ditakdirkan untuk bersatu melawan sesuatu di episode tujuh. Dan tiap episode itu membicarakan isu-isu yang relevan di Indonesia," terangnya.
Dalam acara tersebut Joko pun tak sengaja membocorkan keikutsertaan Marissa Anita yang dalam sesi itu menjadi host hingga mengundang tawa. Ia mengatakan jika isu yang dibawakan pada episode Marissa adalah soal kekerasan dalam rumah tangga, sementara pada episode awal dibahas soal intergenerational gap.
Selain itu Joko Anwar pun menjelaskan jika serialnya itu mengusung tipe bercerita yang berbeda dengan lainnya.
"Series itu ada dua tipe, pertama serialize yang biasanya cerita tiap episodenya nyambung ke episode selanjutnya. Ada juga episodic yang ceritanya berakhir di satu episode seperti Black Mirror. Nah Nightmare and Daydream itu hybrid, jadi serialize dan episodic. Episode pertama penonton mengira oh the end, ternyata nyambung ke episode kedua dan seterusnya," ungkap sutradara Pengabdi Setan 2 itu.
Ia pun menyebutkan jika serial tersebut akan menjadi sebuah universe baru dari ide-idenya yang akan membuat banyak orang tercengang.
Joko Anwar memang sangat antusias dalam membuat serial ataupun film yang jika diteliti lebih detail memiliki sebuah potongan dengan beberapa film lainnya, seperti yang terjadi di Pengabdi Setan 2 di mana muncul banyak teori-teori di dunia maya.
Jadi, sudah siap berteori di Nightmares and Daydreams?
(ass/dar)