Tayang 22 Agustus, House of the Dragon Bak Drama Keluarga Shakespeare

Tayang 22 Agustus, House of the Dragon Bak Drama Keluarga Shakespeare

Delia Arnindita Larasati - detikHot
Sabtu, 20 Agu 2022 13:02 WIB
Jakarta -

House of the Dragon merupakan salah satu serial TV HBO yang paling dinantikan saat ini. Prekuel Game of Thrones ini akan mengangkat kisah perang saudara terbesar dalam sejarah Westeros.

Ryan J. Condal, sebagai co-creator House of the Dragon, bahkan mendeskripsikan serial ini sebagai 'drama keluarga kompleks khas Shakespeare'.

"Game of Thrones kurang lebih bercerita tentang sejumlah keluarga yang berperang demi keadilan. Ada pembunuhan, pengkhianatan, dan segala hal lain. Tapi di House of Dragon, semua tentang permasalahan satu keluarga, dan kebetulan keluarga itu adalah yang paling kuat di Westeros," ujar Condal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menambahkan keterangan Ryan J. Condal, Miguel Sapochnik, sebagai co-showrunner, menyebut serial ini akan menunjukkan kelemahan yang dimiliki oleh keluarga Targaryen. Walaupun semua penduduk Westeros tahu mereka adalah keluarga terkuat.

"Kisah kami dibuka dengan keluarga Targaryen yang ada di sebuah tempat aman karena mereka punya naga. Mereka punya senjata pemusnah massal," jelas Sapochnik.

ADVERTISEMENT

"Selama mereka memilikinya, sulit membayangkan bagaimana orang lain bisa menghancurkan mereka. Mereka tahu hal itu, namun keangkuhan itulah yang bisa menjadi penyebab kehancuran mereka," lanjutnya.

Cerita dibuka dengan Raja Jaehaerys Targaryen yang berada dalam kondisi lemah, memanggil Great Council di Harrenhal untuk melakukan voting yang akan menentukan siapa yang pantas jadi penggantiya. Jaehaerys kehilangan dua anaknya sehingga Lords harus memilih antara cucu-cucunya, Rhaenys (Eve Best), putri dari putra sulungnya, dan Viserys (Paddy Considine) sepupunya yang lebih muda.

"Lords harus memilih pewaris Jaehaerys dan Council memilih Viserys walaupun Rhaenys punya hak lebih besar. Namun sayangnya dia adalah seorang perempuan sehingga Council lebih memilih seorang pria untuk menggantikan Jaehaerys," ungkap Condal.

"Sehingga Viserys akan menduduki Iron Throne sementara Rhaenys akan selamanya menjadi Queen Who Never Was (Ratu yang Tidak Pernah Ada)," jelasnya.

Empat belas tahun kemudian, Viserys dihadapkan dengan pemikiran yang sama, yaitu soal penerus. Ia punya seorang putri remaja bernama Rhaenrya (Milly Alcock) dan tak punya pewaris laki-laki setelah sang ratu, Aemma, mengalami serangkaian keguguran.

Adik Viserys, Pangeran Daemon (Matt Smith) berada di urutan berikutnya. Prospek Daemon sebagai penguasa tak hanya mengkhawatirkan kakak laki-lakinya, tetapi juga penasihat terdekatnya, termasuk Ser Otto Hightower (Rhys Ifans) yang merupakan tangan kanan raja.

House of the Dragon akan lebih dalam membahas soal misogini dan patriariki. Seperti apa bocorannya? Simak di artikel selanjutnya.



(dal/tia)

Hide Ads