Sosok Tokyo di Money Heist: Komedian yang Kini Jadi Bintang

Karakter Tokyo di Money Heist sangat dirindukan oleh penggemar serial yang tayang di Netflix tersebut. Dia penuh semangat, berapi-api dan benar-benar gokil.

Dari empat episode Money Heist yang dirilis Netflix, terlihat sosok Tokyo yang diperankan oleh Ursula Corbero tak punya batasan. Kisah cintanya dengan Rio, hingga berbagai nuansa yang ada dalam benaknya jadi semesta sendiri.

Gara-gara itu juga, Ursula Corbero jadi sensasi di media sosial. Popularitas Ursula Corbero makin meledak. Terlebih menjelang perilisan Money Heist sesi kelima yang disebut jadi penutup serial berjudul asli La Casa De Papel itu.

Ursula Corbero merupakan artis asli Spanyol berusia 32 tahun. Ia terjun di dunia hiburan sebagai komedian.

Tapi setelah memainkan karakter Tokyo di Money Heist, Ursula Corbero menjadi putus asa. Peran itu dianggap sudah terlalu jauh masuk dalam hatinya.

Keputusasaan itu muncul setelah mendapat kabar bahwa Money Heist kini sudah masuk di seri terakhirnya. Berbicara kepada Harper's Bazaar, Corbero mengucapkan selamat tinggal pada karakter dan serial yang membuatnya menjadi bintang.

"Saya ingat saya tidak bisa berhenti menangis saat syuting setiap adegan. Ada rasa sakit di perut saya, karena banyak hal gila terjadi dengan serial ini dan hidup saya berubah," ungkapnya.

"Saya merasa bersyukur dan bangga dan saya akan sangat merindukan Tokyo. Pada saat yang sama, saya pikir dia akan menjadi bagian dari saya selamanya."

Tokyo direkrut oleh Profesor untuk jadi bagian dari timnya sebagai perampok dengan ciri khas topeng Salvador Dali. Di sesi kelima Money Heist, mereka berada dalam situasi yang berbahaya saat merampok Bank of Spain.

Kembali ke dunia komedi tentu juga sangat dirindukannya. Meski memerankan sosok Tokyo adalah kesempatan emas yang benar-benar mengubah kehidupannya dari segala sisi.

"Saya juga suka komedi, ketika mereka memberi saya peran Tokyo, itu adalah kejutan besar bagi saya. Mereka tidak pernah mempercayai saya untuk memerankan karakter semacam ini," tuturnya.

"Saya rindu komedi karena tidak penuh dengan penderitaan dan tangisan, tetapi saya akan selamanya mencintai Tokyo karena dia sangat kuat," dia mengakhiri.