Sebentar lagi Netflix akan merilis film termahal yang pernah dibuat oleh mereka yakni Red Notice yang bergenre komedi-aksi.
Dibintangi oleh Gal Gadot, Ryan Reynolds dan Dwayne Johnson, film tersebut digadang-gadang menghabiskan dana hingga USD 200 juta atau senilai Rp 2,9 triliun.
Disutradarai oleh Rawsan Marshall Thurber, film tersebut bercerita tentang agen Interpol (yang diperankan oleh Dwayne Johnson) bekerjasama dengan seorang penipu ulung (diperankan oleh Ryan Reynolds) untuk mencoba menangkap seorang pencuri barang-barang bernilai seni tinggi yang dimainkan oleh Gal Gadot.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baru-baru ini, Dwayne Johnson pun mengunggah foto dirinya dan kedua lawan mainnya tersebut sambil menuliskan jika film termahal dan terbesar itu akan tayang pada 12 November mendatang.
"Tuan & nyonya, #RedNotice film terbesar milik @Netflix akan hadir di ruang keluarga kalian di seluruh dunia pada 12 November," tulisnya.
Pada 2019 sempat dilaporkan oleh Variety jika Gal Gadot dan Ryan Reynolds menerima bayaran sebesar USD 20 juta untuk karakter yang dimainkan di film tersebut.
Sementara Dwayne Johnson menerima uang yang lumayan lebih banyak dibandingkan mereka sebab selain menjadi bintang utama ia juga menjabat posisi produser.
Biaya besar tersebut sepertinya bukanlah rancangan biaya awal saat film tersebut hendak dibuat, karena pada pertengahan 2020 sempat terjadi penghentian syuting akibat pandemi COVID-19.
Hal tersebut dikemukakan oleh bintang Deadpool tersebut lewat postingan di Instagramnya yang memuat hari terakhir syuting film Red Notice.
"Kemarin adalah hari terakhirku (syuting) #RedNotice. Kami memulai film ini sejak 10 bulan lalu, kami sempat berhenti di Maret dan tak tahu kapan atau apakah film kita bisa kembali (syuting). Dengan bantuan banyak petugas kesehatan dan keamanan, Netflix menemukan cara agar kami bisa kembali syuting," tulisnya.
Selain itu ia pun turut memuji dedikasi dan kepatuhan 300 kru yang terlibat dalam melaksanakan isolasi serta menjaga protokol kesehatan selama proses syuting.
"Mereka harus bekerja dengan jadwal yang begitu ketat setiap hari. Pengorbanan mereka tak hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk keluarga dan rekan-rekannya serta orang yang dicinta yang tak bisa melihat mereka selama berbulan-bulan," tulisnya.
(ass/wes)