Dari sejumlah film yang pernah diperankan oleh Joaquin Phoenix, Her adalah salah satu film yang membawa penampilan sang aktor tak terlupakan.
Her memberi ruang pada Joaquin Phoenix sebagai pria penyendiri yang sensitif bernama Theodore Twombly. Film ini dipuji sebagai refleksi visioner sang sutradara dan penulis naskahnya, Spike Jonze, tentang hubungan manusia modern.
Theodore adalah seorang pembuat narasi di sebuah perusahaan kartu ucapan. Ia dikenal ramah dan supel oleh rekan-rekan di sekitarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun jauh di dalam dirinya, Theodore menyimpan rasa sepi usai dirinya berpisah dari sang istri. Ia tinggal sendiri di sebuah apartemen.
Suatu hari sepulang ia bekerja, Theodore tertarik pada sebuah program keluaran baru yang memungkinkan penggunanya tak kesepian. Publik saat ini mengenalnya sebagai Siri atau Google Assistant.
Dan sejak itu, hidup Theodore berubah. Ia memiliki sosok yang bisa ia ajak bicara apa saja bahkan ketika ia pulang ke apartemennya selepas bekerja.
Kehadiran teknologi bernama Samantha itu mengisi hari-hari Theodore. Theodore merasa hidupnya hidup kembali, meski pada akhirnya ia menyadari Samantha hanya sebuah program sekaligus robot dan ia tak berwujud manusia.
Her menampilkan Joaquin Phoenix yang baik sekaligus tak berdaya. Sosok manusia yang merindukan dicintai, namun hidup membawanya pada kenyataan hampa.
Meski hanya tampil lewat suara, Scarlett Johansson dinilai tampil apik sebagai Samantha, kekasih bayangan Theodore Twombly sekaligus sosok program AI.
Ia dapat terdengar manis sekaligus menggoda. Sebuah refleksi tentang teknologi yang cenderung manipulatif dan dapat membuat penggunanya terbuai.
Her dapat disaksikan di Mola TV. Film ini bisa dibilang adalah salah satu film terbaik di karier Joaquin Phoenix.
Her memberi kesimpulan bahwa secanggih-canggihnya teknologi, yang kita rindukan tetaplah sentuhan nyata dari sesama manusia.
(doc/mau)