Setelah ramai kasus kematian George Floyd, beberapa tayangan di Netflix pun kembali di bahas. Salah satunya adalah serial 'When They See Us' yang tayang pada 2019.
Serial tersebut diangkat dari kisah nyata yang terjadi pada 1989 di Amerika Serikat, di mana lima pemuda kulit hitam dijatuhi hukuman atas kasus pemerkosaan terhadap seorang wanita kulit putih yang sedang jogging di taman.
Kelima pemuda yang dijuluki Central Park Five tersebut adalah Kevin Richardson (diperankan oleh Asante Blackk), Antron McCray (Caleel Harris), Yusef Salaam (Ethan Herisse) dan Korey Wise (Jharrel Jerome).
Mereka ternyata bukan pelaku pemerkosaan tersebut. Bahkan menjadi korban dari fitnah dan kebrutalan polisi dalam melakukan penyidikan. Kebobrokan polisi sebagai penegak hukum pun diungkap dalam serial tersebut.
Bagaimana para polisi membuat alur cerita kejadian pemerkosaan dengan imajinasi, serta pemaksaan yang dilakukan para penyidik agar pemuda tersebut mengakui kejahatan yang tak dilihatnya apalagi dilakukan, mampu membuat penonton larut dalam emosi.
Masing-masing pemuda tersebut dipaksa untuk mengakui cerita karangan para penyidik tentang orang yang tak mereka kenal dan lihat sebelumnya. Teror dan serangan psikis pun kerap dilakukan agar para pemuda tersebut mengiyakan hal yang tak pernah terjadi itu.
Bahkan para penyidik menjanjikan kebebasan asal mereka mau mengakui tindakan fiktif itu, meskipun pada akhirnya mereka justru harus mendekam di penjara karena keterangan palsu tersebut.
Dan parahnya, Korey Wise yang diperankan Jharrel Jerome tersebut ditahan hanya karena menemani rekannya yakni Yusef yang diinterogasi oleh polisi. Ia bahkan tak ada di lokasi kejadian dan tak tahu menahu tentang kejadian tersebut, namun dirinya malah dijadikan kambing hitam oleh polisi.
Kelima pemuda tersebut pun ditahan dengan masa tahanan berbeda-beda yakni hingga lima belas tahun. Pada 2002 baru terungkap jika pelaku pemerkosaan tersebut. Seorang pria mengakuinya dan hal itu diperkuat dengan bukti DNA di lokasi yang cocok dengan miliknya.
Mereka pun dinyatakan bebas atas tuduhan tersebut setelah masa mudanya direnggut dan dipermalukan secara umum oleh para polisi tersebut melalui keterangan mereka kepada media saat persidangan.
Hal ini jadi salah satu kisah kelam atas tindakan rasis yang tengah diperjuangkan oleh masyarakat Amerika Serikat dan dunia dalam beberapa minggu ini. Mereka tak ingin korban-korban seperti mereka ada lagi, yang didiskriminasi hanya karena warna kulit, suku ataupun agama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(ass/nu2)