Tayang Malam Ini, 'CSI: Cyber' Kejar Pelaku Kejahatan Dunia Maya

Tayang Malam Ini, 'CSI: Cyber' Kejar Pelaku Kejahatan Dunia Maya

- detikHot
Kamis, 05 Mar 2015 14:54 WIB
Jakarta - Bertepatan dengan Hari CSI Sedunia dan perayaan 15 Tahun CSI, 4 Maret, titel ke-4 CSI diluncurkan. Serial drama 'CSI: Cyber' melanjutkan kiprah Divisi Kejahatan Cyber – unit FBI di Quantico, Virginia dalam menegakkan hukum.

Divisi tersebut menjadi ujung tombak pemecahan kasus-kasus kejahatan terkait dunia cyber yang berdampak pada kehidupan nyata, mulai dari pembunuhan, pencurian, peretasan, pemerasan dan berbagai aksi kriminal lainnya. Para penonton di Asia dapat menyaksikan serial ini 12 jam dari penayangan di Amerika Serikat melalui AXN, tiap Kamis pkl. 21:00 WIB mulai hari in, Kamis (5/3).

Kisahnya terinspirasi dari maraknya kejahatan cyber dan kehidupan nyata Mary Aiken – seorang Cyber Psychologist terkemuka di Amerika Serikat yang bertugas memprofilkan pelaku kejahatan virtual dan menganalisa perilaku aktivitas illegal di dunia cyber. Sosok Mary Aiken dihidupkan di serial ini menjadi Agen Khusus Avery Ryan, psikolog cyber pemimpin tim 'CSI: Cyber' yang diperankan aktris pemenang Oscatr & Golden Globe Patricia Arquette (Boyhood, Human Nature, The Badge, Little Nicky).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti halnya serial-serial CSI lainnya yang menggunakan lagu The Who sebagai lagu tema, lagu The Who yang berjudul "I Can See for Miles” dipilih untuk 'CSI: Cyber'. Jika agen-agen FBI mencari para pelaku kejahatan di berbagai tempat hingga gang-gang yang gelap dan para penyelidik forensik CSI memeriksa barang bukti fisik di TKP dan laboratorium, maka Agen Khusus Avery dan tim 'CSI: Cyber' menelusuri internet. Tempat para kriminal tak bernama, uang tidak terlacak dan semua bisa dijual dengan satu klik saja.

Mereka paham bagaimana teknologi memungkinkan orang bersembunyi di balik bayang-bayang internet dan melakukan kejahatan-kejahatan serius dalam skala global. "Setelah membangun kisah CSI di Las Vegas, Miami, New York, kini kami hadirkan CSI: Cyber, yang akan menyelami dunia kejahatan cyber yang berkembang pesat, dimana semua bisa terkoneksi kemanapun, siapapun, kapanpun," kata Anthony E. Zuiker, kreator dan produser eksekutif semua titel CSI dalam keterangannya.

"Perampokan bank tidak lagi dilakukan dengan memasuki bank dengan paksa dan merampas uang sebanyak-banyaknya, cukup dengan meretas sistem untuk mencuri 3 sen dari semua pemilik rekening. Aksi bakar rumah tidak lagi dilakukan secara fisik dengan membakar di tempat, tapi cukup dengan membajak sistem keamanan rumah dan mengalihkan semua aliran listrik ke perabot perumahan yang akan terbakar sendiri di tengah malam.”

Serial ini pertama kali dihadirkan ke pemirsa televisi pada musim ke-14 'CSI: Crime Scene Investigation'. Saat ini, Agen Khusus Avery telah memiliki tim lengkap yang terdiri dari: ahli forensik pertempuran Elijah Mundo (diperankan James Van Der Beek, 'Dawson’s Creek'), hacker ulung yang pernah meraih milyaran dollar dari aksi pembajakan dan diperintah hakim untuk membantu FBI, Brody Nelson (diperankan Shad Moss alias Lil’ Bow Wow), ahli teknologi yang kocak dan gila kerja, Daniel Krumitz (Charlie Koontz, ), dan ahli social media Raven Ramirez (diperankan Hayley Kiyojo, Insidious: Chapter 3).

 Mereka berlima bekerja dibawah pengawasan atasan Agen Khusus Avery, Asisten Direktur Simon Sifter (diperankan pemenang Emmy Peter MacNicol, 'Ally McBeal'), ia adalah orang senior FBI yang tahu seluk-beluk FBI dan jadi penghubung tim Cyber dengan semua divisi di FBI dan lembaga-lembaga pemerintahan.

Walau kisah serial ini menyelidiki kejahatan di dunia cyber, tidak berati Agen Khusus Avery dan tim hanya bekerja di balik layar komputer mereka. Adegan pengumpulan barang bukti dan aksi laga yang mendebarkan juga disuguhkan di serial ini, terlebih dengan kehadiran Agen Elijah Mundo yang sangat mahir dengan senjata, kendaraan dan bom serta tidak sungkan terlibat dalam aksi kekerasan untuk mencari keadilan.

Episode perdana yang diberi judul “Kidnapping 2.0," mengisahkan aksi tim 'CSI: Cyber' menyelidiki kasus peretasan alat monitor bayi yang terkait dengan situs lelang bayi. Sementara, episode kedua dan ketiga yang berjudul: "CMND:/CRASH" dan "Fire Code," akan menyoroti peretasan sebuah roller coaster yang menimbulkan korban dan sebuah peretasan piranti lunak yang bisa memicu kebakaran di berbagai rumah.

"Salah satu alasan mengapa saya tertarik bergabung, karena CSI adalah titel serial terbesar di dunia yang menginspirasi dan disukai penonton di seluruh dunia. Selain itu, peranan saya adalah perempuan pertama yang memimpin tim CSI, sebuah hal yang mendobrak kebiasaan di serial drama penegakan hukum. Menjadi wanita di sebuah serial prosedural adalah posisi yang sangat kuat bagi seorang wanita,” ujar Patricia Arquette.

Mengaku seorang yang gagap teknologi, Patricia menemukan hal-hal mencengangkan dan menakutkan tentang kejahatan cyber. “Saya berharap CSI: CYBER akan menginformasikan kepada para penonton tentang kerjahatan cyber yang terus bervolusi dan berkembang, sama seperti saat CSI pertama kali menjelaskan teknologi forensik. Teknologi benar-benar telah mengubah dunia kejahatan. Kita seperti berada di era baru, sebuah revolusi industri dari kejahatan kriminal yang super canggih," Patricia menambahkan.

Ada hal istimewa terjadi di serial ini. Luke Perry, mantan idola remaja dari serial hit 'Beverly Hills 90210' bergabung dengan James Van Der Beek di serial 'CSI: Cyber'. Ia akan memerankan sosok Nick Dalton, mantan agen FBI yang punya hubungan masa lalu dengan Agen Khusus Avery Ryan. Nick seharusnya memimpin divisi 'CSI: Cyber', namun posisi ini diambil Avery karena sebuah kejadian.

(ich/mmu)

Hide Ads