Namanya Aryo Poernomo atau akrab disapa Pocong Aryo. Dia mungkin satu-satunya pocong yang senang bercanda, ramah lingkungan, mendukung kampanye Go Green, dan menentang keras pesugihan. Aryo juga gemar minum kopi susu sachet khususnya buatan Mpok Indun.
Aryo bukan sembarang pocong yang pernah ditemui oleh Arafah Natsir untuk pertama kalinya. Setelah kuntilanak merah bernama Lasmi yang kisahnya diangkat ke dalam Thread akun Twitter sampai viral dan dibukukan penerbit Gagasmedia, Aryo adalah sosok yang bakal membuka pikiran dan matamu bahwa pesugihan bukan satu-satunya cara untuk mencapai harta melimpah.
Sebelum cerita tentang Aryo diangkat pada September 2020, Arafah Natsir yang biasa disapa Ara, dikejutkan dengan sosok pocong berwajah gosong dan hitam yang menghampirinya. Saat itu, ia baru saja pindah ke rumah di pinggiran kota Depok, Jawa Barat, bersama keluarga kecilnya.
Baca juga: 5 Buku Horor untuk Temani Momen Halloween |
"Mbak, elu bisa lihat gue kan?" sapa pocong Aryo kepada Ara.
Itulah obrolan pertama di antara pocong Aryo dan Ara. Awalnya, ibu satu anak itu tidak mau meladeni percakapan antara makhluk halus, apalagi pocong yang punya mitos bakal membawa kesialan dalam hidup.
Lantaran capek diajak ngobrol, akhirnya Ara menanggapi, "Mau elu apa?" katanya.
"Gue kesepian, Mbak. Mau ngobrol," jawab pocong Aryo.
Obrolan pun berlanjut sampai ke pertanyaan mengapa Aryo selalu menyapa dengan panggil 'elu dan gue' kepada Ara. "Ya, karena gue mati muda, Mbak. Usia gue baru mau 20 tahunan," kata Aryo.
Saat mendengarkan cerita pocong Aryo, Ara terkejut ternyata sosok pocong yang gemar mendengarkan lagu-lagu Jikustik dan ADA Band itu meninggal karena menjadi korban pesugihan dan pelakunya adalah bapaknya sendiri.
Kisah dimulai ketika ibunda Aryo menuntut suaminya untuk membiayai kuliah anak sulungnya agar sukses di perantauan atau Jakarta. Permintaan ibu Aryo memang terkesan tidak muluk-muluk.
Simak Video "Video: Penampilan Sal Priadi Tutup Gelaran Jazz Gunung Bromo 2025"
(tia/nu2)